IDLIB, KOMPAS.com - Maryam Barakat menikah pada Juli, tanpa kemeriahan karena perang dan eskalasi serangan bom pasukan Suriah dan Rusia di Idlib.
Masih teringat benar dalam ingatan Mohamed Taqa, ayah mertua Maryam, hari pernikahan itu. Hanya sedikit orang yang datang dalam pernikahan Maryam, dan mereka yang datang berusaha tidak berisik untuk merayakan hari bahagia itu.
Maryam bertemu putra Mohamed Taqa, Taha Taqa (25 tahun) di universitas. Saat itu, Maryam yang berusia 20 tahun melanjutkan studinya untuk menjadi bidan, sedangkan Taha yang berusia 25 tahun mengabil pendidikan ahli anestesi.
Baca juga: Kisah Perang Terlama di Dunia, 335 Tahun Tanpa Darah dan Satu Pun Peluru
“Saya memberi tahu Taha suatu hari bahwa saya belum pernah melihat dua orang sedekat ini satu sama lain. Mereka tidak bisa hidup terpisah satu sama lain. Hidup Taha adalah Maryam dan hidup Maryam adalah Taha,” ungkap Mohamed Taqa kepada Al Jazeera.
Maryam dan Taha menikah pada 10 Juli.
Namun, pernikahan mereka hanya seumur jagung, tidak lebih dari 7 hari, dengan akhir yang tragis, seperti yang dilansir Al Jazeera pada Senin (23/8/2021).
Pada 18 Juli, keluarga Maryam dan Taha bersiap merayakan hari raya Idul Adha bersama di Desa Jabal Al-Zawiya.
"Semua pria sedang duduk di depan rumah ketika kami mendengar suara," kata Mohamed Taqa kepada Al Jazeera.
Baca juga: Taktik Perang Mao Zedong Disebut Jadi Inspirasi Taliban Menguasai Afghanistan
"Sesaat kemudian, ledakan besar terjadi dan saya terlempar ke tanah. Saya tidak dapat bergerak dan saya kesulitan bernapas. Kami meneriaki paramedis," kenangnya.
Rumah keluarga itu dihantam peluru artileri berpemandu laser yang ditembakkan oleh pasukan pemeirntah Suriah, menurut dugaan para saksi mata kepada Al Jazeera.
Sisa-sisa peluru artileri buatan Rusia ditemukan di tanah sekitar rumah keluarga Maryam.
Dalam aksi penembakan itu Taha terluka parah. Dia sudah sadarkan diri dan berada dalam perawatan rumah sakit perbatasan di Turki.
Sedangkan, Maryam tewas.
Baca juga: Kelompok Gerilyawan Afghanistan Siap Perang Jangka Panjang dengan Taliban, tapi...
"Kata-kata tidak bisa menggambarkannya," kata kakak laki-laki Maryam, Bashar.
"Saya tidak melihat apa pun selain kebaikannya," imbuh Bashar.