MADRID, KOMPAS.com – Komisi Uni Eropa menegaskan bahwa pihaknya belum mengakui Taliban setelah kelompok tersebut menduduki ibu kota Afghanistan, Kabul.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Sabtu (21/8/2021) sebagaimana dilansir Reuters.
Taliban kembali mencengkeram Afghanistan setelah menduduki Kabul pada 15 Agustus setelah sebelumnya merebut sebagian besar wilayah Afghanistan.
Baca juga: Kelompok Gerilyawan Afghanistan Siap Perang Jangka Panjang dengan Taliban, tapi...
Von der Leyen menambahkan, Uni Eropa juga tidak akan mengadakan pembicaraan dengan kelompok milisi tersebut.
Dia menegaskan hal tersebut setelah mengunjungi pusat penerimaan di Madrid, Spanyol, untuk karyawan Afghanistan dari lembaga UE yang dievakuasi dari Kabul.
Dia menuturkan bakal mengusulkan peningkatan bantuan kemanusiaan senilai 57 juta euro (Rp 960 miliar) yang telah dialokasikan Komisi Uni Eropa tahun ini untuk Afghanistan.
Baca juga: Dituduh Buat Masakan Tak Enak, Seorang Wanita Dibakar Taliban
Dia mengatakan, bantuan tersebut terkait dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia, perlakuan yang baik terhadap minoritas, dan penghormatan terhadap hak-hak perempuan serta anak perempuan.
"Kami mungkin mendengar kata-kata Taliban tetapi kami akan mengukur mereka di atas segalanya dengan perbuatan dan tindakan mereka," kata von der Leyen dalam konferensi pers.
Dia menuturkan, Komisi Uni Eropa siap memberikan dana kepada negara-negara Uni Eropa yang membantu memukimkan kembali para pengungsi.
Baca juga: Taliban Diduga Membakar Taman Hiburan di Afghanistan
Von der Leyen juga berencana untuk mengangkat masalah pemukiman kembali pada pertemuan G7 pekan depan.
Sebelumnya, Uni Eropa telah memangkas jumlah kedatangan para pengungsi, kebanyakan dari Suriah, Afghanistan, dan Irak berkat kesepakatan dengan Turki.
Dalam kesepakatan tersebut, Ankara menerima dana dari Uni Eropa untuk menampung pencari suaka di wilayahnya.
Baca juga: Mengenal Lembah Panjshir, Satu-satunya Wilayah yang Belum Ditaklukkan Taliban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.