Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berniat Ekspos Kerentanan Platform, Peretas Curi Kripto Senilai Jutaan Dollar AS

Kompas.com - 13/08/2021, 11:52 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Peretas di balik salah satu perampokan koin digital terbesar yang pernah ada, sudah mengembalikan hampir semua yang dicurinya.

Dilansir Guardian, jumlah koin digital atau uang kripto yang dicuri senilai lebih dari 610 juta dollar AS.

Platform Poly Network, yang jadi korban pencurian Selasa (10/8/2021), pada Kamis (12/8/2021), menyatakan peretas di Twitter sebagai "topi putih".

Baca juga: Lionel Messi di PSG Dapat Bonus Mata Uang Kripto

Julukan mengacu pada peretas etis yang umumnya bertujuan untuk mengekspos kerentanan dunia maya, setelah pengembalian dana.

Poly Network, yang memfasilitasi transaksi token peer-to-peer, menambahkan bahwa token sudah ditransfer ke dompet multi-tanda tangan yang dikendalikan platform dan peretas.

Satu-satunya token yang tersisa yang belum dikembalikan senilai puluhan koin dalam stablecoin tether yang dibekukan awal minggu ini oleh perusahaan cryptocurrency Tether.

"Proses pembayaran belum selesai," kata Poly Network di Twitter.

“Untuk memastikan pemulihan aset pengguna yang aman, kami berharap dapat menjaga komunikasi dengan Tuan White Hat dan menyampaikan informasi yang akurat kepada publik,” ujarnya.

Baca juga: Misteri Hilangnya Rp 8,8 Triliun Uang Kripto, Dikembalikan Hacker dengan Pesan Aneh

Seseorang yang mengaku telah melakukan peretasan mengatakan Poly Network telah menawarinya hadiah 500.000 dollar AS untuk mengembalikan aset yang dicuri.

Dia juga diminta berjanji untuk bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Hal ini menurut pesan digital yang dibagikan di Twitter Tom Robinson, kepala ilmuwan dan rekan kerja pendiri Elliptic, perusahaan pelacak kripto.

Sebelumnya, Poly Network, yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer atau menukar token di berbagai blockchain, mengatakan bahwa mereka telah terkena cyberheist.

Sesaat setelah itu, perusahaan itu mendesak pelakunya untuk mengembalikan dana yang dicuri.

Baca juga: Pencurian Kripto Terbesar, Hacker Gasak Rp 8 Triliun Kembalikan Rp 3 Triliun

Peretas yang masih belum teridentifikasi ini, tampaknya telah mengeksploitasi kerentanan dalam kontrak digital yang digunakan Poly Network untuk memindahkan aset di antara berbagai blockchain.

Pada Rabu (11/8/2021), para peretas mulai mengembalikan koin yang dicuri.

Ini membuat beberapa analis Blockchain berspekulasi bahwa mereka mungkin merasa terlalu sulit untuk mencuci mata uang kripto yang dicuri dalam skala seperti itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com