Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebar Kampanye Anti-vaksin, Perusahaan Asal Rusia Diblokir Facebook

Kompas.com - 11/08/2021, 11:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Facebook memblokir kampanye kotor yang berusaha menyebarkan informasi palsu alias disinformasi tentang vaksin Covid-19 buatan BioNTech-Pfizer dan AstraZeneca.

Dalam beberapa bulan terakhir, teori konspirasi anti-vaksin dan virus corona telah menyebar di platform media sosial tersebut.

Salah satu unggahan disinformasi mengenai vaksin Covid-19 yang menyebar adalah vaksin AstraZeneca dapat mengubah orang menjadi simpanse.

Baca juga: Facebook Dituduh Biarkan Industri Bahan Bakar Fosil Dorong Misinformasi Iklim

Kampanye-kampanye disinformasi ini membuat Facebook mendapat tekanan dari sejumlah negara di tengah upaya mereka memerangi pandemi.

Kini, Facebook menyatakan telah melacak bahwa ratusan akun penyebar disinformasi mengenai vaksin Covid-19 dan virus corona bermuara dari perusahaan bernama Fazze.

Fazze merupakan sebuah perusahaan pemasaran asal Rusia yang terdaftar di Inggris sebagaimana dilansir DW, Rabu (11/8/2021).

Setelah itu, Facebook menyatakan bahwa pihaknya memblokir Fazze karena melanggar kebijakannya.

Baca juga: Yulimar Rojas, Peraih Medali Emas Wanita Pertama Venezuela, Berterima Kasih pada Facebook

Penyelidik Facebook menggambarkan kampanye tersebut sebagai "pencucian” informasi dan disinformasi lintas platform.

Pasalnya, konten-konten yang menyesatkan tersebut kebanyakan dibuat di forum seperti Reddit, Medium, dan Change.org, lalu disebarkan di platform media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Tahun lalu, jaringan akun palsu mengedarkan meme bahwa vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca akan mengubah orang menjadi simpanse, lapor Facebook.

Sekitar lima bulan kemudian, kampanye disinformasi ini mempertanyakan keamanan vaksin BioNTech-Pfizer dan menyebarkan berita hoaks mengena kebocoran dokumen AstraZeneca.

Baca juga: Buron Most Wanted Tertangkap gara-gara Ikut Komentar di Facebook Polisi

Kampanye tersebut terutama menargetkan India, Amerika Latin, serta AS.

Di sisi lain, Fazze juga meng-endorse beberapa influencer YouTube, Instagram, dan TikTok di beberapa negara untuk membuat konten anti-vaksin.

Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan Facebook, mengatakan upaya perusahaan untuk merekrut influencer patut diperhatikan meski hal itu tidak mendapatkan banyak daya tarik online.

Facebook mengatakan, beberapa influencer memang mengunggah materi dari Fazze, tetapi kemudian mereka menghapusnya ketika cerita tentang kampanye disinformasi mengemuka.

Baca juga: Facebook Akan Batasi Iklan Bertarget untuk Pengguna Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com