Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Hong Kong Tangkap Mantan Editor Tinggi Surat Kabar Apple Daily

Kompas.com - 22/07/2021, 08:19 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Polisi Hong Kong telah menangkap mantan pemimpin redaksi eksekutif surat kabar Apple Daily yang saat ini sudah ditutup.

Menurut laporan yang dilansir Al Jazeera, ini jadi penangkapan terbaru dalam penyelidikan keamanan nasional terhadap tabloid pro-demokrasi milik taipan media Jimmy Lai itu.

Polisi, yang biasanya tidak mengidentifikasi individu yang sedang diselidiki, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (21/7/2021), bahwa mereka telah menangkap seorang mantan editor surat kabar, yakni pria berusia 51 tahun.

Baca juga: Buntut Penutupan Apple Daily, Jurnalis Seniornya Ditangkap Polisi Hong Kong

Editor ini ditangkap karena dicurigai "berkonspirasi untuk berkolusi dengan negara asing atau pasukan asing untuk membahayakan keamanan nasional".

Sumber polisi yang dikansir kantor berita AFP, mengidentifikasi pria yang ditahan itu sebagai Lam Man-chung, mantan pemimpin redaksi eksekutif Apple Daily.

Lam adalah karyawan kesembilan dari Apple Daily yang ditangkap di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing di Hong Kong tahun lalu, pasca-protes besar-besaran pro-demokrasi.

Tidak ada komentar langsung dari Next Digital, grup media yang menerbitkan Apple Daily.

Baca juga: Buntut Penutupan Apple Daily, Jurnalis Seniornya Ditangkap Polisi Hong Kong

Sebelumnya, Apple Daily, tabloid populer dari kritikus Beijing yang gigih, Jimmy Lai, gulung tikar setelah beberapa ratus polisi menggerebek markas besarnya 17 Juni lalu.

Polisi juga membekukan sejumlah aset-aset utama dan rekening bank, sebelum akhirnya Apple Daily mencetak edisi terakhirnya pada 24 Juni lalu.

Jimmy yang berusia 73 tahun, saat ini berada di penjara. Dia telah didakwa dengan tuduhan kolusi bersama dua eksekutif lainnya yang telah ditolak jaminannya.

Mereka menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.

Baca juga: Jimmy Lai: Demokrasi Hong Kong Perjuangan Jangka Panjang yang Butuh Kesabaran

Sosok lain yang ditangkap tetapi tidak didakwa adalah dua penulis editorial terkemuka Apple Daily, termasuk seorang yang ditahan di bandara Hong Kong ketika mencoba meninggalkan kota.

Polisi mengatakan bahwa lusinan artikel surat kabar itu mungkin juga melanggar undang-undang keamanan nasional.

Ini jadi contoh pertama kalinya pihak berwenang membidik laporan media di bawah undang-undang kontroversial yang mengancam kebebasan berpendapat.

Para pengkritik undang-undang baru itu, yang diperkenalkan pada Juni 2020, mengatakan undang-undang itu telah digunakan untuk memberangus perbedaan pendapat dan mengikis kebebasan mendasar, termasuk kebebasan media, di bekas jajahan Inggris yang kembali ke pemerintahan China pada 1997 itu.

Baca juga: Penduduk Hong Kong Borong Surat Kabar Apple Daily, Sehari Setelah Jimmy Lai Ditangkap

Pengamat menggambarkan "kematian mendadak" Apple Daily sebagai peringatan keras kepada semua media tentang jangkauan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.

Bahkan pekan lalu, Asosiasi Wartawan Hong Kong mengatakan kebebasan media saat ini sedang "terkoyak".

Di sisi lain, pihak berwenang masih membantah adanya pembatasan hak dan kebebasan di Hong Kong.

Mereka mengatakan bahwa tindakan yang membahayakan keamanan nasional China di Hong Kong saat ini, sudah "melewati garis merah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com