Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kudeta Brumaire Napoleon Bonaparte 1799, Kudeta Pertama di Dunia?

Kompas.com - 14/07/2021, 16:49 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Coup d’état, juga disebut kudeta, adalah penggulingan pemerintah yang ada secara tiba-tiba. Biasanya terjadi dengan kekerasan yang dilakukan sekelompok kecil orang.

Prasyarat utama untuk kudeta adalah kontrol dari semua atau sebagian dari angkatan bersenjata, polisi, dan elemen militer lainnya.

Kudeta modern paling awal yang dikenal dalam sejarah kemungkinan besar terjadi saat Napoleon Bonaparte menggulingkan Direktori pada 9 November 1799.

Baca juga: Kisah Misteri: 5 Fakta Mengerikan Perang Waterloo yang Akhiri Kekuasaan Napoleon Bonaparte

Beberapa tahun sebelum kudeta, pemerintahan revolusioner Perancis memang aktif terlibat dalam konflik militer dengan berbagai negara Eropa.

Napoleon, sempat memimpin pasukan Perancis dan mengalahkan pasukan Austria yang lebih besar dalam serangkaian pertempuran di Italia pada 1796.

Sejumlah kemenangan lain juga berhasil dilakukan Perancis di bawah pimpinan Napoleon.

Ini membuat Direktori, kelompok beranggotakan 5 orang yang telah memerintah Perancis sejak 1795, menawarkan Napoleon memimpin invasi ke Inggris.

Namun, Napoleon tak sepakat dan memutuskan bahwa angkatan laut Perancis belum siap untuk melawan Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang lebih superior.

Dia mengubah target dengan mengusulkan invasi ke Mesir dalam upaya menghapus rute perdagangan Inggris dengan India.

Pasukan Napoleon pun mencetak kemenangan melawan penguasa militer Mesir, Mamluk, pada Pertempuran Piramida, Juli 1798.

Namun pada Pertempuran Nil Agustus 1798, pasukannya terdampar setelah armada angkatan lautnya hampir dihancurkan Inggris.

Pada awal 1799, tentara Napoleon melancarkan invasi ke Suriah yang diperintah Kekaisaran Ottoman, yang berakhir dengan pengepungan yang gagal dari Acre.

Situasi politik di Perancis pun makin dihantui ketidakpastian. Napoleon yang dikenal ambisius dan licik pun memilih meninggalkan pasukannya di Mesir dan kembali ke Perancis.

Baca juga: Kunci Penjara Tempat Napoleon Bonaparte Meninggal Laku Rp 1,5 Miliar

Di sinilah kudeta berawal.

Pada November 1799, dalam peristiwa yang dikenal sebagai Kudeta Brumaire, Napoleon menjadi bagian dari kelompok yang berhasil menggulingkan Direktori Perancis.

Dilansir History, direktori pun diganti dengan Konsulat beranggotakan 3 orang, dan Napoleon menjadi konsul pertama.

Ini lantas menjadikannya tokoh politik terkemuka Perancis.

Baca juga: Mengapa Napoleon Bonaparte Diasingkan?

Pada Juni 1800, di Pertempuran Marengo, pasukan Napoleon mengalahkan salah satu musuh abadi Perancis, yaitu Austria, dan mengusir mereka dari Italia.

Kemenangan tersebut semakin memperkuat kekuasaan Napoleon sebagai konsul pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com