Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas di Australia Kembangkan Sensor Covid-19 Instan, Bisa Deteksi Virus dalam Semenit

Kompas.com - 10/07/2021, 19:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Sumber Xinhua

SYDNEY, KOMPAS.com - Sensor Covid-19 instan yang diharapkan dapat dipasang di sejumlah tempat kerja esensial di masa mendatang, kini tengah dikembangkan lebih lanjut oleh tim peneliti dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia bersama para mitranya.

Perangkat ini rencananya akan dirilis untuk komersial pada awal 2022.

Sensor Soterius Scout yang diperkenalkan oleh RMIT pada Jumat (9/7/2021) dapat mendeteksi keberadaan sejumlah kecil virus Covid-19 serta variannya hanya dalam waktu semenit, untuk memberikan tanda bebas virus saat seseorang memasuki lingkungan kerja.

Baca juga: Australia Bersiap Menuju Normal Baru dengan 4 Fase Ini

Tim peneliti berhasil menciptakan prototipe tersebut, dan mereka menyampaikan teknologi ini akan diproduksi di Australia serta dipasang di sejumlah tempat kerja esensial maupun lokasi dengan tingkat lalu lintas orang yang tinggi, termasuk rumah sakit, panti jompo, hotel karantina, bandara, dan sekolah, pada masa mendatang.

Sensor ini menggunakan mikroelektronika yang fleksibel dan nanoteknologi sintetis yang mengikat virus sasaran sehingga memungkinkan pendeteksian yang spesifik dan mencegah diagnosis positif yang salah.

Sejumlah komponen utama dalam teknologi itu melibatkan fabrikasi mikro biosensor dan manufaktur elektronik yang canggih.

Salah satu pencipta Soterius, Dr Alasdari Wood, mengatakan bahwa perangkat sensor virus lingkungan yang berkembang saat ini berukuran besar, boros daya, dan hanya dapat mendeteksi satu jenis virus saja.

Namun, sensor Soterius Scout dapat dikenakan sebagai penanda pribadi dan dapat mendeteksi hingga 8 galur (strain) virus.

Baca juga: Warga Australia Geram Satu Keluarga Positif Covid-19 dari Indonesia Diizinkan Masuk ke Dalam Negeri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com