Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 10 Juta Penduduk Australia Kembali Alami Lockdown Covid-19

Kompas.com - 29/06/2021, 16:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BRISBANE, KOMPAS.com - Lebih dari 10 juta orang Australia dalam aturan lockdown dan tinggal di rumah lagi karena kasus Covid-19 meningkat hampir di seluruh negeri.

Brisbane mulai lockdown dan diperintahkan untuk tinggal di rumah pada Selasa (29/6/2021) malam waktu setempat, menyusul Sydney, Perth, dan Darwin, yang lebih dahulu melakukan pengetatan aturan belum lama ini, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (29/6/2021).

"Ini adalah keputusan yang sulit," kata Perdana Menteri negara bagian Queensland Annastacia Palaszczuk, setelah Australia mencatat 23 kasus Covid-19 dalam 24 jam.

Baca juga: Di Tengah Varian Delta Merebak, WHO Peringatkan Tetap Pakai Masker Setelah Divaksin

"Kami melakukan lockdown di kota-kota besar karena kedatangan orang dari luar negeri yang membawa virus ke sini," imbuh Palaszczuk.

Australia telah secara luas sukses dalam mengurangi penyebaran Covid-19 secara lokal, dengan cara menutup perbatasan, karantina wajib dalam hotel untuk para pendatang dari luar negeri, dan lockdown cepat.

Namun, saat ini Australia berjuang lagi melawan wabah Covid-19 yang meningkat karena varain Delta, saat kemarahan masyarakat tumbuh karena lambatnya program vaksinasi berjalan.

Kurang dari 5 persen orang dewasa Australia telah mendapatkan dua dosis suntikan vaksin Covid-19.

Warga Brisbane, Nicole Hungerford (57 tahun) mengatakan dia memperkirakan lockdown akan tetap terjadi "sampai pemerintah dapat serempak bertindak" untuk penyaluran vaksin.

Baca juga: Covid-19 di Afrika Selatan Makin Mengganas, Varian Delta Mendominasi

"Ini mengejutkan dan mereka tidak bertanggung jawab. Ini menunjukkan betapa sedikitnya rasa hormat yang mereka miliki terhadap orang lain," katanya kepada AFP.

Selain Brisbane, di wilayah pesisir sekitarnya dan kota kecil utara Townsville juga diberlakukan aturan terbaru, setelah seorang pekerja rumah sakit yang tidak divaksinasi menghabiskan waktu hingga 10 hari berkeliling Queensland dengan menularkan Covid-19.

Pada Selasa (29/6/2021) pagi waktu setempat, penduduk Perth menjalani lockdown cepat selama 4 hari setelah klaster lokal bertambah menjadi 3 kasus.

Shubh Singh, manajer Punjab Sweets & Curry House, mendukung keputusan pemerintah, meskipun dia memperkirakan bisnisnya di Perth akan alami kehilangan pendapatan sekitar 50 persen selama lockdown tersebut.

"Tetapi, langkah-langkah itu diperlukan untuk memastikan (Covid-19) itu tidak bertahan selama berbulan-bulan, karena lockdown yang lama akan menjadi bencana," kata Singh kepada AFP.

"Ini menakutkan melihat jalan-jalan ini begitu sepi," imbuhnya.

Baca juga: Daftar Negara dan Kota yang Lockdown akibat Covid-19 Varian Delta

Kekhawatiran klaster baru

Wabah terbesar ada di Sydney, di mana 150 orang dinyatakan positif Covid-19 sejak pertengahan Juni. Sekarang, pihak berwenang telah memerintahkan penduduk kota untuk tinggal di rumah selama 2 pekan.

Halaman:
Sumber AFP

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com