JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Afrika mengalami gelombang ketiga Covid-19 yang brutal, akibat lambatnya pelaksanaan vaksinasi di sana.
Peningkatan tertinggi tercatat di 12 negara, dan diperkirakan akan mencapai puncak dalam waktu sekitar tiga minggu.
"Gelombang ketiga bertambah cepat, menyebar lebih cepat, menghantam lebih keras," kata direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Afrika, Matshidiso Moeti, pada Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Air Terjun Terbesar di Afrika Mengering karena Perubahan Iklim
"Lonjakan terbaru terancam menjadi yang terburuk di Afrika," lanjutnya dikutip dari AFP.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika John Nkengasong pada Kamis menggambarkan, gelombang ketiga sangat brutal dan sangat parah.
Presiden Liberia George Weah juga memperingatkan, gelombang ketiga jauh lebih mengkhawatirkan daripada setahun yang lalu", ketika rumah sakit di negaranya yang mulai kelebihan kapasitas.
Sebelumnya Afrika termasuk benua dengan dampak virus corona terminim di dunia, bersama Oseania.
Dulu kasusnya tak sampai 5,3 juta dengan sekitar 139.000 kematian dari 1,3 miliar penduduknya.
Sejumlah negaranya juga tidak mengalami bencana separah Brasil atau India.
Baca juga: Kisah Penutur Terakhir Bahasa Kuno yang Digunakan Manusia Paling Awal di Afrika Selatan