Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Sebarkan Disinformasi, AS Blokir 36 Situs Web Iran

Kompas.com - 23/06/2021, 07:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kementerian Kehakiman AS memblokir sekitar 36 situs web yang terkait dengan kegiatan disinformasi Iran.

Pemblokiran tersebut dilakukan Kementerian Kehakiman AS pada Selasa (22/6/2021) sebagaimana dikabarkan seorang sumber kepada Reuters.

Sebelumnya, kantor berita Iran mewartakan, pemerintah AS memblokir beberapa situs media Iran dan situs milik kelompok yang berafiliasi dengan Iran seperti gerakan Houthi di Yaman.

Baca juga: Pemimpin Baru Iran Bersikeras Tidak Mau Negosiasi dengan AS Soal Nuklir

Namun, beberapa situs kemudian dapat muncul sebagaimana biasanya.

Di situs web Masirah TV, almasirah.net, yang beraksara Arab dan dijalankan oleh Houthi tertulis, situs web tersebut diblokir pemerintah AS sesuai surat perintah.

“Sebagai bagian dari tindakan penegakan hukum oleh Biro Industri dan Keamanan, Kantor Penegakan Ekspor dan Biro Investigasi Federal,” bunyi tulisan di almasirah.net.

Kendati demikian, Masirah TV dengan cepat membuat domain baru dengan alamat website www.almasirah.com.

Baca juga: Terkait Nuklir, PM Baru Israel Sebut Presiden Baru Iran Algojo Brutal

Selain itu, situs televisi beraksara Arab lainnya, Alalam TV, mengatakan di saluran Telegram-nya bahwa otoritas AS menutup situs webnya.

Ketika ditanya Reuters mengenai pemblokiran tersebut, seorang juru bicara Kementerian Kehakiman AS tidak segera berkomentar.

Dua orang sumber dari unsur pemerintah AS mengindikasikan bahwa Kementerian Kehakiman AS sedang mempersiapkan pengumuman tentang pemblokiran tersebut.

Kabar tersebut muncul beberapa hari setelah Ebrahim Raisi memenangi pemilihan presiden (pilpres) Iran.

Baca juga: Sama-sama Disegani, Inilah Perbandingan Pasukan Khusus Iran dan Israel

Pada Oktober 2020, sejumlah jaksa AS memblokir sejumlah situs web yang diduga terkait aktivitas Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam menyebarkan disinformasi ke seluruh dunia.

Setelah itu, Kementerian Kehakiman AS mengumumkan telah mengambil alih 92 domain yang digunakan IRGC untuk menyamar sebagai media independen.

Domain tersebut diduga digunakan IRGC untuk menargetkan khalayak di AS, Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

Kantor berita semi-resmi Iran YJC menyebutkan, langkah AS yang memblokir situs-situs web itu menunjukkan bahwa seruan untuk kebebasan berbicara hanyalah omong kosong.

Baca juga: Israel Minta AS Bangun Sebelum Hidupkan Kesepakatan Nuklir Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com