Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serrana, Kota Paling Sehat di Tengah Ancaman Covid-19 di Brasil

Kompas.com - 01/06/2021, 18:04 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SERRANA, KOMPAS.com - Serrana, sebuah kota di Negara Bagian Sao Paulo, Brasil tenggara, alami penurunan 95 persen kasus kematian akibat Covid-19 pasca lakukan vaksinasi pada hampir semua orang dewasa.

Dilaporkan TV Globo yang dikutip Reuters pada Minggu (30/5/2021), Serrana yang punya penduduk 45.000 jiwa, termasuk wilayah paling sehat di Brasil.

Sejauh ini, Brasil masih jadi negara dengan ancaman wabah corona paling mematikan kedua di dunia. 461.000 kematian sudah dilaporkan. Kecepatan imunisasi juga sangat lambat karena kurangnya vaksin.

Baca juga: Krisis Covid-19 Terjadi di Brasil, Presiden Jair Bolsonaro Disebut Bertanggung Jawab

Serrana menjadi subjek penelitian Instituto Butantan, yang memproduksi vaksin Coronavac yang dikembangkan oleh China's Sinovac Biotech (SVA.O) di Brasil.

Ketika vaksinasi dimulai, Serrana memang sempat mengalami peningkatan kasus Covid-19. Tapi penyebaran virus dapat dikendalikan setelah 75 persen populasi diimunisasi. 

Baca juga: Terkendala Diskusi, Pengiriman Vaksin ke Korea Utara Kembali Ditunda

Para ilmuwan sempat membagi kota itu menjadi empat wilayah, yang bertujuan untuk memahami wilayah mana yang bisa menahan penyebaran virus. Mereka akhirnya menemukan bahwa Serrana bisa dikendalikan setelah tiga wilayah menerima dosis kedua.

Jumlah kasus bergejala pun juga terus turun sampai 80 persen dan rawat inap 86 persen. Kematian akibat Covid-19 turun sampai 95 persen. Ini didapat dari data yang diberikan pada TV Globo.

Baca juga: Vaksin Merah Putih Unair Lolos Uji Praklinik 1, Lanjut Uji Praklinik 2

Serrana dikelilingi kota-kota yang masih menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Kota Ribeirao Preto, yang berlokasi 15 mil jauhnya dari Serrana, bahkan sedang menjalani lockdown untuk menahan penyebaran COVID-19.

Hal serupa juga berlangsung di kota lain, yakni Sao Paulo, yang merupakan negara bagian terkaya di Brasil. Sementara kota lainnya yakni Botucatu, mengharapkan untuk mengimunisasi sebagian besar dari 148 ribu penduduknya dengan vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Vaksin Tingkatkan Kekebalan Alami Terhadap Virus SARS-CoV-2, Studi Jelaskan

Di sisi lain, Pemerintah Brasil masih terkesan setengah-setengah dalam mengatasi Covid-19. Bahkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro sempat memimpin demo menolak lockdown yang dilakukan pemerintah daerah pada Minggu (25/5/2021).

Meski 500 ribu rakyatnya tewas akibat Covid-19, tanpa memakai masker Bolsonaro memimpin ribuan pengendara motor yang berdemo memadati jalan Rio de Janeiro, menolak pembatasan Covid-19 yang diberlakukan gubernur dan wali kota.

Baca juga: Anak Sekolah di Singapura Akan Disuntik Vaksin Covid-19

 Brasil termasuk salah satu negara dengan tingkat infeksi virus corona tertinggi di dunia, di samping AS dan India.

Melansir The Sun (25/5/2021), rumah sakit di Brasil sampai kewalahan dengan orang-orang yang meninggal saat mereka menunggu pengobatan.

Ini terjadi di tengah munculnya varian baru virus corona super mutan yang mengancam pertahanan kesehatan global.

Sekitar 16 juta orang telah dites positif Covid-19, dan lebih ratusan ribu orang meninggal karena virus corona. 

Meski begitu, presiden Brasil ini terus mendorong perlawanan terhadap penggunaan masker dan lockdown, yang disarankan oleh pakar kesehatan masyarakat sebagai cara terbaik melawan penularan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com