Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Merah Putih Unair Lolos Uji Praklinik 1, Lanjut Uji Praklinik 2

Kompas.com - 01/06/2021, 15:39 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemenko Bidang Perekonomian dan Sekretaris Kabinet RI mendukung realisasi Vaksin Merah Putih platform Universitas Airlangga (Unair) yang sudah melalui tahap 1 uji praklinik.

Salah satu bentuk dukungan itu dengan mengadakan pertemuan dengan agenda membahas perkembangan Vaksin Merah Putih platform Unair.

Pertemuan itu berlangsung secara online dan juga offline bertempat di Ruang Balairua Kantor Manajemen Kampus C Unair, Jumat sore (28/5/2021).

Dalam pertemuan itu, ketua tim peneliti Vaksin Merah Putih Unair Prof Dr Fedik Abdul Rantam mengungkapkan bahwa hingga saat ini perkembangan vaksin Merah Putih Unair sudah memasuki tahap 1 uji praklinik. Kabar baiknya, uji praklinik tahap 1 tersebut menunjukkan hasil yang bagus.

Baca juga: Vaksin Merah Putih Unair Siap Digunakan Tahun 2022

“Terkait dengan titer antibodi trennya baik sekali, PA juga baik, dan saat ini pemeriksaan masih berlangsung. Di antaranya pemeriksaan immunotyping, ginjal, hematologi, toksisiti, dan pemeriksaan darah total. Hasil pemeriksaan itulah yang akan dijadikan dasar untuk melakukan uji praklinik fase 2,” ungkap Prof Fedik dilansir dari laman Unair.

Untuk itu, saat ini pihaknya bersama tim tengah menyiapkan uji praklinik fase 2. Termasuk makaka sebagai hewan uji coba.

“Dari situ kita bisa menentukan berapa efikasi, dosis, dan lain-lain untuk persiapan uji klinik fase 1 pada manusia,” tambah Prof Fedik.

Sesuai rancangan yang sudah berjalan, pada bulan Agustus mendatang akan dimulai uji klinik fase 1 pada manusia.

Sebelumnya, Universitas Airlangga melaksanakan riset vaksin dengan beberapa platform.

Antara lain platform inactivated virus, platform viral vector dengan adenovirus, dan platform peptide.

Baca juga: Kemendikbud Pastikan Mahasiswa Dapat Vaksin

Ketiga platform tersebut masih berlanjut dan konstruksi platform inactivated virus telah selesai lebih awal untuk lanjut ke uji preklinis dan uji klinis.

“Plan lain kita siapkan varian virus lain. Ini adalah menjaga kalau ini fail maka ada subtitusi, tidak perlu menunggu 10 bulan sampai menjadi seed vaccine,” ucap Prof Fedik.

“Pasti jadi (vaksin Merah Putih, Red). Harapan kami Desember sudah bisa, paling lama Februari atau Maret sudah masuk skema industri,” terangnya.

Lebih lanjut Prof Fedik berharap bahwa penelitian ini sesuai dengan harapan pemerintah dan juga masyarakat Indonesia.

Yakni, pengembangan vaksin mandiri agar pemerintah dapat mengatasi virus Covid-19 secara mandiri pula.

Baca juga: Siswa, Yuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Bahan Ini

“Bagi akademisi, kita optimis bisa mengembangkan teknologi membuat vaksin sendiri. Tentu ini sebagai awal,” ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com