Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Hanami Jepang: Melihat Bunga Mekar Sambil Menggelar Tikar

Kompas.com - 29/05/2021, 09:16 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tradisi Hanami, yang berasal dari kata Hana Wo Miru, punya arti "melihat bunga." Setiap musim bunga sakura mekar, warga Jepang selalu melakukan tradisi ini.

Tak hanya sekadar melihat bunga yang punya warna khas ini bermekaran indah, biasanya warga Jepang melakukan Hanami sembari menggelar tikar di bawah pohon sakura.

Hampir mirip seperti piknik keluarga. Berkumpul dan duduk bersama. Makanan khas Jepang seperti Bento dipersiapkan. Tak lupa pula minuman sake.

Biasanya, tradisi Hanami tak hanya dilakukan kelompok keluarga, tapi dari bermacam-macam kelompok. Bisa sekolah, kantor, organisasi, dan lain sebagainya.

Hanami sebenarnya bukan tradisi otentik Jepang. Awalnya malah dipengaruhi kebiasan raja-raja di China yang memang akrab dengan pohon-pohon di istananya.

Di Jepang, sekitar awal periode Heian, kisaran abad ke-8, para raja pun ikut menjadikan bunga sebagai objek keindahan di istana. Termasuk akhirnya menjadikan bunga sakura sebagai sarana kontemplasi.

Baca juga: Diungkap, 3 Kunci Wanita Jepang Bisa Miliki Tubuh Langsing

Yang terkenal adalah di era Raja Saga, yang mulai melakukan tradisi "melihat bunga" ini di Taman Shinsenen di Kyoto. Kebiasaan Raja Saga inilah yang kemudian jadi contoh, menyebar ke seluruh masyarakat Jepang.

Dengan membawa bekal makan dan minum, warga Jepang pun terbiasa melakukan Hanami sampai hari ini.

Tradisi Hanami biasanya dilakukan di musim semi, yang datang di sekitar bulan April. Momen musim semi memang bertepatan dengan mekarnya bunga sakura.

Jadi, secara tak langsung, tradisi Hanami secara simbolik juga mengacu pada penyambutan musim semi, yang dianggap lumayan bersahabat untuk memulai segala aktivitas. Menyambut musim yang baik dengan kegembiraan.

Memang, bunga sakura hanya mekar antara 7 sampai 10 hari. Tapi, ini selalu jadi momen yang ditunggu warga Jepang. Keindahan dan kecantikan sakura, membuat tradisi Hanami terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Baca juga: Olimpiade Tokyo, Jepang Ingatkan Kewaspadaan Hadapi Pandemi Covid-19

Di Pulau Okinawa di daerah selatan Jepang, bunga sakura biasanya mekar terlebih dulu karena udaranya lebih hangat. Dari selatan, mekarnya sakura bergerak pelan menuju utara, dan biasanya berakhir di Hokkaido.

Taman-taman untuk melakukan Hanami, tersebar di seluruh Jepang. Yang jadi favorit tentu saja Osaka Castle di Osaka. Ada semacam puri dikelilingi taman dengan banyak pohon. Mulai dari plum, cherry, sampai sakura.

Di Prefektur Tokyo, Gifu, Hyogo, Nara, sampai Osaka, warga juga punya lokasi favoritnya masing-masing.

Meski digelar setahun sekali, sampai saat ini, tradisi Hanami melekat kuat dalam benak orang Jepang. Esensi yang paling penting dari tradisi ini tidak lain adalah berkumpul dan menikmati momen kegembiraan bersama.

Baca juga: 2 Cara Masak Nasi Pulen ala Orang Jepang, Bisa Tanpa Rice Cooker

Di sisi lain, tradisi Hanami di era sekarang juga memunculkan paradoks. Warga Jepang memang menikmati keindahan, sembari tanpa sadar menciptakan pemandangan tak elok dari sampah sisa makan dan minum yang berserakan.

Ketenangan ala raja-raja Jepang zaman dahulu kala saat melakukan Hanami juga bergeser. Anak-anak muda Jepang malah lebih memilih Hanami ditemani musik kencang, sembari minum sake sampai kadang terlalu mabuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com