Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Umumkan Tarik Sebagian Pasukan dari Perbatasan Ukraina

Kompas.com - 23/04/2021, 06:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan, dirinya menarik sebagian pasukan dari perbatasan Ukraina.

Kabar ini tentu melegakan setelah ketegangan di antara dua negara yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Uni Eropa mengestimasi ada sekitar 100.000 tentara di perbatasan maupun Crimea, yang dicaplok pada 2014 silam.

Baca juga: Presiden Ukraina Ajak Putin Bertemu di Garis Depan Perang

Berbicara di Crimea, Menhan Shoigu menerangkan unit yang berpartisipasi dalam latihan akan kembali ke pangkalannya.

"Pasukan sudah menunjukkan kemampuan mereka untuk memberikan pertahanan solid bagi negara," papar Shoigu.

Dia menuturkan sudah menginstruksikan komandan unit ke-58 dan 41, serta penerjun payung untuk kembali ke pangkalannya Jumat (23/4/2021).

Selain itu, Shoigu menjelaskan keseluruhan operasi militer Rusia dijadwalkan berakhir pada 1 Mei mendatang.

Menurutnya, tujuan dari "pemeriksaan performa" pasukan Rusia sudah terpenuhi, seperti diberitakan BBC Kamis (22/4/2021).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam kicauannya di Twitter menyambut baik keputusan "Negeri Beruang Merah" itu.

Baca juga: Meski Terus Diserang Rusia, Ukraina Tidak Akan Membalas

Sebelumnya, dia sempat mengajak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggelar pertemuan di garis depan.

"Kami selalu waspada, namun menyambut baik setiap langkah pengurangan militer untuk meredakan situasi di Donbass," kata Zelensky.

Zelensky pada pekan lalu berujar kepada pemimpin Uni Eropa, Kremlin menyiagakan pasukannya di perbatasan.

Militer "Negeri Beruang Merah" seperti komando taktis disiagakan di Rostov, Bryansk, Voronezh, Crimea.

Baca juga: Menlu Ukraina: Tentara Kami Tewas Ditembaki Sniper Rusia

Menyusul keputusan Shoigu, NATO menyatakan mereka menyambut baik situasi tersebut, sembari menegaskan tetap bersiaga.

Moskwa menuturkan, mereka menyiagakan militernya karena "terancam" dengan negara Barat, sembari menegaskan tak mengancam siapa pun.

Meski begitu, mereka sempat berencana menutup Laut Hitam, yang dikhawatirkan Ukraina akan berdampak pada pelabuhannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com