Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Negaranya Dijual Jadi Bikini dan Keset, Sri Lanka Protes ke Amazon

Kompas.com - 15/03/2021, 11:51 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka meminta raksasa ritel Amazon menghapus bikini, celana dalam dan keset yang menampilkan bendera singa milik Sri Lanka dari situsnya.

“Negara ini sangat sensitif terhadap apa yang dilihatnya sebagai penyalahgunaan bendera nasionalnya, serta simbol-simbol Buddha,” kata pihak berwenang Minggu (14/3/2021), dua hari setelah memprotes produk-produk buatan China tersebut.

Pemerintah Colombo telah mengajukan protes resmi kepada pengecer online tersebut. Sri Lanka juga meminta pihak berwenang China untuk memastikan diakhirinya pembuatan dan penjualan produk serupa.

"Perusahaan yang memasarkan produk di Amazon diminta segera menghentikan penjualan keset dan produk semacam itu melalui surat, karena itu menyalahgunakan bendera Sri Lanka," kata Kedutaan Sri Lanka di China dalam sebuah pernyataan.

Kedutaan Besar Sri Lanka di Washington mengatakan pihaknya juga telah menangani masalah tersebut. Keluhan juga ditujukan kepada pemerintah AS atas apa yang disebutnya sebagai "pelanggaran hak kekayaan intelektual" dari negara Asia Selatan itu.

Baca juga: Mantan Istri Bos Amazon Dikabarkan Menikah dengan Guru Sains

Namun, dua hari setelah intervensi Sri Lanka, puluhan pengecer masih menjual barang-barang bertema bendera tersebut.

Beberapa vendor China di Amazon menawarkan keset anti selip dengan harga mulai dari 10-24 dollar AS (Rp 143.950-345.480), dan celana dalam dan bikini dengan cetakan singa dari 9,20 dollar AS hingga 17,30 dollar AS (Rp 132,434-249,033).

"Beginilah cara orang China memandang Sri Lanka," kata salah satu pengguna Facebook.

Yang lain berpendapat bahwa keset menjadi cerminan hubungan kedua negara di masa depan sehubungan dengan hutang besar Sri Lanka ke China.

"Mungkin itu adalah tanda (tentang bagaimana) mereka akan memperlakukan kami ketika kami gagal membayar pinjaman mereka."

"Jika kami tidak mampu membayar hutang kami, mereka pasti akan mencetak bendera kami di kertas toilet," tulis yang lain di Facebook.

Baca juga: Amazon Melarang Penjualan Benih Impor, Setelah Peristiwa Pengiriman Benih Misterius Diduga dari China

Pada 2010, Sri Lanka mencegah bintang rap AS Akon mengunjungi negara itu karena salah satu video musiknya, yang menampilkan wanita berpakaian minim menari di depan patung Buddha.

Pada 2002, Mahkamah Agung Sri Lanka memerintahkan polisi dan bea cukai untuk menyita CD music Buddha.

Dua tahun lalu, seorang wanita Muslim ditangkap karena mengenakan gaun dengan cetakan roda kemudi kapal, yang disangka polisi sebagai Dharma Chakra, simbol Buddha.

Baca juga: Sri Lanka akan Larang Pemakaian Burkak dan Tutup 1.000 Madrasah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Sebut China Bangun Pulau Buatan di Laut China Selatan, Filipina Kerahkan Kapal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com