Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Singkat, Tanggapan Keluarga Kerajaan Inggris Gagal Redakan Amarah Publik

Kompas.com - 11/03/2021, 08:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

LONDON, KOMPAS.com - Tanggapan Istana Buckingham terhadap tuduhan rasial dan penganiayaan Pangeran Harry dan Meghan gagal meredakan kontroversi di Inggris.

Beberapa pengamat mengkritik keluarga kerajaan karena tidak secara terang-terangan mengutuk isu rasial. Apalagi keterangan itu hanya menyoroti soal versi peristiwa dari pasangan itu yang mungkin tidak akurat.

"Terlalu sedikit (tanggapan), dan terlalu terlambat," komentar Peter Hunt, yang juga mengkritik pernyataan 61 kata yang dibagikan Istana Inggris sebagai tanggapan dari wawancara akhir pekan lalu.

Dia juga menyesalkan pernyataan keluarga kerajaan yang mengatakan masalah itu akan ditangani secara pribadi sebagai masalah keluarga.

"Pernyataan yang tertunda dan terkesan lunak ini dapat diprediksi ketika ketidakpastian (melanda keluarga kerajaan). Melangkah keluar dari zona nyaman Windsor adalah apa yang dibutuhkan," tulis Hunt di situs web majalah Inggris yang berpengaruh The Spectator.

Baca juga: Ratu Elizabeth II Sedih Dengar Pengalaman Rasial Anak Pangeran Harry dan Meghan Markle

61 kata dalam 36 jam

Pernyataan yang dikeluarkan atas nama ratu itu dirilis 36 jam setelah wawancara Duke dan Duchess of Sussex oleh Oprah Winfrey disiarkan di Amerika Serikat (AS).

"Seluruh keluarga sedih mengetahui betapa menantangnya beberapa tahun terakhir ini bagi Harry dan Meghan," kata istana.

“Isu yang diangkat, khususnya ras, sangat memprihatinkan. Meskipun beberapa ingatan mungkin berbeda, ingatan itu ditanggapi dengan sangat serius dan akan ditangani oleh keluarga secara pribadi. "

Komentar tersebut adalah kata pertama istana sejak wawancara yang mengguncang keluarga kerajaan itu diluncurkan.

Isu ini menjadi kabar hangat perbincangan di seluruh dunia. Khususnya menyoroti masalah rasial, kesehatan mental, dan bahkan hubungan antara Inggris dan bekas koloninya.

Ketegangan terus berkembang ketika publik menunggu, untuk melihat bagaimana tanggapan keluarga kerajaan.

“Pernyataan tersebut seharusnya menurunkan suhu debat, tetapi minat media terhadap berita tersebut tidak akan hilang. Akan ada tekanan bagi istana untuk secara terbuka menangani masalah Harry dan Meghan,” kata Ed Owens, sejarawan monarki Inggris dan penulis "The Family Firm: Monarchy, Mass Media and the British Public, 1932-53.”

Menurutnya, ada pertanyaan besar yang perlu dijawab. Pers, baik di Inggris, Eropa maupun di AS, kata dia, juga akan terus menanyakan pertanyaan tentang hubungan keluarga yang terjalin antara Harry dan Meghan dan keluarga Windsors di Inggris.

Meghan, yang merupakan keturunan campuran, mengatakan dalam wawancara bahwa dia sangat terisolasi dan sengsara sebagai anggota keluarga kerajaan aktif. Tekanan itu membuatnya memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Namun ketika dia meminta bantuan kesehatan mental dari staf sumber daya manusia (SDM) istana, dia diberitahu bahwa mereka tidak bisa menolongnya. Alasannya karena dia bukan karyawan yang dibayar Istana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com