Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menlu AS Muncul Lagi, Kali Ini Serukan Boikot Olimpiade Beijing

Kompas.com - 06/03/2021, 06:18 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) kembali muncul dan mendukung seruan pemboikotan Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, China.

Pompeo mengatakan, aktivitas "buruk" China membuatnya tak pantas menjadi tuan rumah ajang olah raga akbar tersebut.

Dia menambahkan, pemerintahan AS di bawah mantan Presiden AS Donald Trump mencoba membujuk Komite Olimpiade Internasional untuk memindahkan Olimpiade Musim Dingin dari Beijing.

Dilansir dari AFP, Jumat (5/3/2021), Pompeo merupakan seorang yang vokal mengkritik China kala menjadi diplomat top era Trump.

Baca juga: Mike Pompeo Vokal Lagi Kritik Pemerintahan Biden dan Agungkan Trump

"Saya berharap, atlet-atlet kita mendapat kesempatan untuk berpartisipasi di Olimpiade. Mereka sangat pantas mendapatkannya," kata Pompeo kepada pembawa acara radio Hugh Hewitt.

"Tetapi pada akhirnya, kami tidak dapat mengizinkan atlet Amerika melakukan perjalanan ke Beijing dan memberi penghargaan kepada Partai Komunis China selama mereka melakukan semua aktivitas buruk yang mereka lakukan," imbuh Pompeo.

Pompeo bertutur, olimpiade adalah ekspresi kebebasan dan ekspresi bakat atletik yang dimiliki setiap insan.

“Dan menyelenggarakannya (olimpiade) di Beijing sama sekali tidak pantas," sambung Pompeo.

Baca juga: China Sebut Menlu AS Mike Pompeo Seperti Belalang Sembah

Sejumlah politikus dari Partai Republik, termasuk mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, juga telah menyerukan boikot untuk Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.

Beberapa politikus tersebut mengaitkan boikot dengan penahanan massal etnik Uighur di Xinjiang.

Di hari-hari terakhir masa jabatannya, Pompeo mengatakan, China telah melakukan genosida terhadap etnik minoritas Uighur.

Pengganti Pompeo, Antony Blinken, sepakat bahwa China telah melakukan genosida terhadap etnik minoritas.

Baca juga: Kunjungan Pompeo ke Israel akan jadi Preseden Berbahaya untuk Palestina

Tetapi pemerintahan Presiden Joe Biden, seperti tim Trump saat berkuasa, belum menyatakan sikap untuk memboikot olimpiade itu yang sedianya dimulai pada 4 Februari 2022.

China mengecam seruan boikot dan menyangkal telah melakukan genosida.

“Negeri Panda” menyatakan, pihaknya memberikan pelatihan kejuruan kepada etnik minoritas untuk mengurangi daya pikat ekstremisme.

AS sendiri sempat memimpin seruan untuk memboikot Olimpiade Moskwa 1980 atas invasi Uni Soviet ke Afghanistan.

Setelah itu, gantian Uni Soviet memboikot Olimpiade Musim Panas di Los Angeles empat tahun kemudian.

Baca juga: Pompeo Akan Jadi Menlu AS Pertama yang Kunjungi Permukiman Ilegal Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com