Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 3 Kasus Covid-19, PM Selandia Baru Lockdown Kota Auckland

Kompas.com - 15/02/2021, 08:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern telah memerintahkan kota terbesar di negaranya, Auckland untuk diisolasi setelah temuan 3 kasus lokal baru Covid-19.

Isolasi kota atau lockdown itu akan berlangsung 3 hari dan mewajibkan seluruh warga di Auckland untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Ardern mengatakan bahwa negaranya akan tegas dan lebih awal dalam bertindak setelah kasus-kasus teridentifikasi, lapor BBC, Minggu (14/2/2021).

Baca juga: Tiga Kasus Baru Infeksi Covid-19 di Selandia Baru, Uji Genomik Dilakukan

Sejauh ini, Selandia Baru telah mendapatkan banyak pujian atas penanganan terhadap pandemi Covid-19, menjadikan negara itu berbulan-bulan tanpa penularan di masyarakat.

Selandia Baru telah menutup perbatasan sepenuhnya untuk hampir semua warga negara asing di awal pandemi sebagai upaya menghilangkan virus.

Dengan populasi 5 juta jiwa, Selandia Baru mencatat kasus infeksi sebanyak 2.300 dan 25 angka kematian akibat Covid-19.

Baca juga: Tidak Pakai Dasi Pemimpin Partai Maori Selandia Baru Dikeluarkan dari Parlemen

Adapun lockdown terbaru di Auckland ini mewajibkan sekitar 1,7 penduduknya untuk tinggal di rumah kecuali hendak berbelanja dan melakukan pekerjaan penting.

Sekolah dan toko-toko non-esensial akan ditutup dan akses masuk juga keluar kota Auckland juga dibatasi.

Selama 3 hari lockdown itu, Ardern mengatakan bahwa pemerintah harus mendapatkan lebih banyak informasi tentang penularan 3 kasus dan melakukan pengujian lebih banyak untuk mengetahui apakah ada kasus penularan di masyarakat.

Baca juga: Perbatasan Selandia Baru Tetap Tutup Sampai Masyarakat Divaksinasi

"Kasus baru Covid-19 di masyarakat adalah sesuatu yang tidak seorang pun dari kami ingin ini terjadi," kata Wali Kota Auckland, Phil Goff, menambahkan bahwa pembatasan atau lockdown adalah "cara terbaik untuk membasmi virus".

Tiga kasus yang ditemukan di Auckland menimpa sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak perempuan. Mereka tinggal di Auckland Selatan.

Masih belum jelas bagaimana ketiganya bisa tertular Covid-19. Namun pemerintah memfokuskan penyelidikan pada tempat kerja sang ibu di fasilitas katering maskapai penerbangan karena jelas berkaitan dengan perbatasan luar negeri.

Baca juga: Selandia Baru Paling Jago Tangani Pandemi Covid-19, Indonesia Peringkat 85 dari 98 Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com