Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Antar Benua Dorong Perdamaian Lewat Jalur Pendidikan

Kompas.com - 29/01/2021, 11:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

MINDANAU, KOMPAS.com - Sebanyak lebih dari 2.400 orang dari 70 negara termasuk Filipina, Amerika Serikat, Jerman, Afrika Selatan, Cina, dan Korea berpartisipasi dalam konferensi perdamaian online untuk membahas peran pendidikan perdamaian, pada 24 Januari 2021.

Penyelenggara konferensi ini adalah LSM perdamaian internasional yang berpusat di Korea, yaitu Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) yang berasosiasi dengan DGC PBB dan ECOSOC PBB.

Pendidikan perdamaian memungkinkan generasi muda kita untuk tumbuh sebagai pembawa pesan perdamaian dengan nilai-nilai yang diperlukan untuk membuat perubahan positif di dunia sebagai pemimpin masa depan,” kata Dr Ronald Adamat, ketua Komisi Pendidikan Tinggi Filipina (CHED).

Adamat selama ini berjuang untuk mewujudkan pendidikan perdamaian HWPL dengan mengintegrasikan pendidikan perdamaian ke dalam kurikulum pendidikan tinggi terkait di FIlipina.

Filipina menjadi lokasi strategis bagi program perdamaian. Pasalnya konflik berkepanjangan di Mindanao telah membuat masyarakat menderita selama 40 tahun.

Baca juga: AS-Korea Selatan Bicarakan Perdamaian di Semenanjung Korea

Namun pada 2014, CEO HWPL Man-hee Lee, utusan perdamaian menyerukan kepada para pemimpin Katolik dan Islam dari Mindanao untuk menengahi dan mengadakan perjanjian damai di Mindanao.

Perwakilan Lee mengunjungi Filipina dan mendesak para pemimpin lokal untuk mencapai kesepakatan damai. Perjanjian Damai Mindanao akhirnya tercapai di pusat kota General Santos pada 24 Januari 2015, 7 tahun yang lalu, yang sejak saat itu diperingati sebagai Hari Perdamaian HWPL.

“Saya bekerja keras dan berkontribusi pada dimasukkannya pendidikan perdamaian dan penelitian adat ke dalam kurikulum perguruan tinggi setelah tujuh bulan penandatanganan perjanjian damai antara Komisi Pendidikan Tinggi dan HWPL,” kata Adamat.

Dia memaparkan program HWPL di Filipina disahkan oleh Komisi Pendidikan Tinggi pada 7 Agustus 2018, berdasarkan resolusi Komisi Pendidikan Tinggi masing-masing 435 dan 436.

Komisi Pendidikan Tinggi Filipina juga akhirnya mengeluarkan “Kurikulum Pendidikan Tinggi Terpadu Perdamaian pada 2019. Program ini akan dilaksanakan oleh perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan tinggi swasta di seluruh Kepulauan Filipina.

“Ini untuk memperluas cakupan integrasi penelitian dan pendidikan perdamaian secara nasional. Penerapan kurikulum ini akan memungkinkan siswa dan guru untuk mendukung perdamaian melalui pendidikan yang sistematis,” tambahnya.

Baca juga: Para Pemimpin Arab Teluk Tanda Tangani Deklarasi Perdamaian dengan Qatar

Di sisi lain, program HWPL di Filipina juga memasukkan pendidikan tentang masyarakat adat ke dalam kurikulum pendidikan tinggi yang relevan. Siswa dibekali dengan pengetahuan tentang budaya asli. Melalui kurikulum ini, siswa dan pendidik akan dapat mengenali budaya, hak, dan keragaman masyarakat.

Acara peringatan Hari Perdamaian tahun ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pendidikan perdamaian di antara masyarakat di seluruh dunia.

HWPL juga bermaksud membangun platform global bagi para pendidik perdamaian di setiap negara. Jadi pendidikan perdamaian dalam sistem pendidikan di seluruh dunia dengan tema “Peran Pendidikan Perdamaian untuk Menciptakan Dunia yang Damai.”

“Pemuda akan berjuang untuk perdamaian, tetapi mereka belum diberi keterampilan, pemahaman, atau kesempatan yang cukup untuk berbicara demi perdamaian,” pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com