Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di Pakistan Meninggal Kurang Oksigen, Petugas Medis Kena Skors

Kompas.com - 08/12/2020, 10:40 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Tujuh petugas kesehatan di rumah sakit Pakistan yang meninggalkan sejumlah pasien Covid-19 tanpa oksigen cukup selama berjam-jam telah di non-aktifkan dari pekerjaannya.

Melansir AFP, Pihak berewenang menyatakan hal tersebut dilakukan setelah beberapa dakwaan diajukan atas kelalaian mereka, yang mengakibatkan jatuhnya korban.

Lima pasien di bangsal isolasi Covid-19 dan satu di unit perawatan intensif di rumah sakit yang dikelola pemerintah di Peshawar meninggal karena keterlambatan pasokan oksigen, sebuah laporan awal menyatakan pada Minggu malam (06/12/20).

Baca juga: Teknologi Ini Tunjukkan Pasien Covid-19 Alami Kelainan Paru hingga 3 Bulan

“Kekurangan oksigen kronis tidak diketahui, tidak diawasi dan tidak terkendali," ungkap laporan itu. Diketahui juga bahwa tidak ada pasokan oksigen cadangan yang telah disiapkan.

Direktur rumah sakit termasuk di antara mereka yang diskors dengan segera.

Taimur Saleem Jhagra, seorang menteri kesehatan provinsi, mengatakan kepada AFP bahwa pihak berwenang akan mengadakan penyelidikan rinci kedua selama lima hari kedepan.

"Rumah sakit kekurangan oksigen dari sekitar pukul 8 malam, kenapa mereka tidak bisa menyelesaikan masalah sampai setelah pukul 12 siang?" kata Jhagra.

"Beberapa staf sedang libur, beberapa absen dan tidak ada pengaturan alternatif, bahkan tim darurat pun tidak tersedia," tambahnya.

Baca juga: Makam Jenazah Pasien Covid-19 Dibongkar, Peti Matinya Dibakar

Juru bicara rumah sakit Farhad Khan mengatakan kepada AFP bahwa gangguan pasokan oksigen memengaruhi sekitar 200 orang, termasuk hampir 100 orang penderita Covid-19.

Kondisi itu mengakibatkan setidaknya 6 orang pasien meninggal dunia di rumah sakit tersebut.

Pihak rumah sakit sebelumnya menyalahkan pihak keterlambatan dari pemasok swasta. DIkatakan bahwa sebuah perusahaan berbasis di Rawalpindi gagal memenuhi permintaan yang meningkat.

Pakistan telah melaporkan lebih dari 400.000 kasus virus Covid-19, termasuk lebih dari 8.000 kematian sejak virus itu mulai mewabah di negara ini pada akhir Februari.

Unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit seluruh negeri sekarang hampir penuh. Pemerintah provinsi tengah berjuang untuk menangani beban kasus yang melonjak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com