Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan 3 Malam Dirawat karena Covid-19, Trump: Mungkin Saya Kebal

Kompas.com - 06/10/2020, 10:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump akhirnya kembali ke Gedung Putih setelah tiga malam dirawat karena terinfeksi Covid-19.

Segera setelah sampai, dia mengunggah dua video. Satu yang memperlihatkan helikopternya mendarat diiringi musik orkestra latar.

Saat keluar dari helikopter dan menaiki tangga South Portico, dia melepas masker dan melakukan gerakan salut ketika Marine One terbang.

Baca juga: Trump Bilang Tak Usah Takut Covid-19, Biden Bereaksi Keras

Pada saat itu, dilaporkan napasnya masih terlihat sesak di mana maskernya tersimpan di dalam sakunya sebelum di masuk ke dalam.

Kemudian video yang kedua berisi pernyatannya diapit bendera AS. Presiden 74 tahun itu meminta publik untuk "tidak takut" dan "pergilah keluar".

Padahal, saat ini AS adalah negara yang paling terdampak Covid-19, di mana kasusnya sudah mencapai 7,5 juta dengan 210.000 korban meninggal.

"Jangan biarkan (virus) ini mendominasi Anda. Jangan takut akan hal ini," kata Trump dalam video sebagaimana diberitakan Sky News Senin (5/10/2020).

Dia mengimbau kepada warga untuk pergi bekerja seperti biasa, di mana dia mengeklaim sebagai pemimpin mereka, dia sudah mencontohkannya.

Presiden dari Partai Republik itu menuturkan dia memahami ada bahaya dan risiko akan adanya virus corona. Tapi dia harus melakukannya.

Baca juga: Gejala Trump Saat Positif Corona dan Menilik Bagaimana Pengobatannya...

"Tidak ada pemimpin yang mau melakukannya seperti saya. Tentu ada bahaya, saya paham. Tapi saya baik-baik saja. Mungkin saya kebal. Saya tak tahu," jelasnya.

Menanggapi komentar Trump, Dr David Nace dari Pusat Medis Universitas Pittsburg berujar, Covid-19 tetaplah menjadi "ancaman terbesar".

Sementara Dr Sadiya Khan dari Jurusan Kedokteran Northwestern University Feinberg berkata, perkataan sang presiden berbahaya.

"Saya bisa mengatakan lebih lanjut bahwa apa yang (dikatakan Trump) dapat memicu atau memperburuk penyebaran," papar Dr Khan.

Sang presiden melanjutkan, dia menjanjikan obat yang dikembangkan untuk menyembuhkan virus tersebut "sudah mendapat ptersetujuan" dan vaksin bakal disebarkan.

Baca juga: Keluar dari RS dan Pulang ke Gedung Putih, Trump Tantang Covid-19

Dia tidak membeberkan kapan persisnya obat itu bisa diperoleh publik. Namun untuk vaksin diyakini baru bisa dipatenkan tahun depan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Global
Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Global
Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Global
PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

Global
Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Global
Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Global
Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Global
Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Global
Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Internasional
Ini Kritik Keras dari Berbagai Negara Imbas Serangan Israel ke Rafah

Ini Kritik Keras dari Berbagai Negara Imbas Serangan Israel ke Rafah

Global
4 Fakta Seputar Bencana Tanah Longsor di Papua Nugini

4 Fakta Seputar Bencana Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
PM Israel: Serangan di Kamp Rafah Tak Dimaksud Timbulkan Korban Sipil

PM Israel: Serangan di Kamp Rafah Tak Dimaksud Timbulkan Korban Sipil

Global
[POPULER GLOBAL] Eropa Kecam Serangan Israel | Desa di Ukraina Direbut Rusia

[POPULER GLOBAL] Eropa Kecam Serangan Israel | Desa di Ukraina Direbut Rusia

Global
Rusia Akan Hapus Taliban dari Daftar Organisasi Teroris

Rusia Akan Hapus Taliban dari Daftar Organisasi Teroris

Global
Negara-negara Eropa Kecam Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Negara-negara Eropa Kecam Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com