Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Kuburan Massal Diduga Berisi Perwira Militer Korban Pembantaian Ditemukan di Sudan

Kompas.com - 25/07/2020, 12:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KHARTOUM, KOMPAS.com - Sebuah kuburan massal ditemukan di Sudan yang kemungkinan berisi jasad 28 perwira militer yang dieksekusi setelah pengadilan militer cepat pada 1990.

Sebanyak 28 perwira militer itu dieksekusi karena merencanakan percobaan kudeta terhadap mantan Presiden Sudan, Omar Al Bashir, sebagaimana dilaporkan Kantor Kejaksaan Umum pada Kamis malam (23/7/2020).

Melansir Middle East Eye, para perwira militer dieksekusi secara brutal setelah persidangan militer cepat 1 tahun pasca Bashir mengangkat dirinya sebagai presiden pada kudeta militer 1989.

Situs kuburan massal itu tidak terungkap dalam 3 dekade pemerintahan Bashir.

"Kejaksaan Umum berhasil menemukan sebuah kuburan massal yang datanya menunjukkan kemungkinan besar kuburan itu adalah tempat jasad para perwira yang dibunuh dan dimakamkan secara brutal," ungkap pernyataan Jaksa penuntut umum.

Baca juga: Tersandung Banyak Kasus, Eks Presiden Ini Terancam Hukuman Mati

Tim pencari kuburan itu terdiri dari 23 ahli yang telah berupaya selama 3 minggu dan melakukan banyak tindakan forensik serta penyelidikan diambil dari situs kuburan tersebut.

Kepada keluarga para perwira yang tumbang, jaksa penuntut umum meyakinkan bahwa 'kejahatan semacam itu tidak akan berlalu tanpa pengadilan yang adil'.

Sementara itu, eks Presiden Sudan, Omar Al Bashir disidang pada Selasa lalu dalam pembukaan sidang yang menyatakan dirinya memimpin kudeta militer yang membawanya menjadi presiden pada 1989.

Jika terbukti bersalah, Bashir dapat dipidana mati. Saat ini, dilansir Reuters, pengacara Bashir masih belum memberikan keterangan lebih lanjut.

Baca juga: Hukum Islam Dicabut, Puluhan Warga Sudan Protes di Ibu Kota Khartoum

Kuburan massal di bagian timur Khartoum

Bashir sendiri digulingkan pada April 2019 lalu menyusul serangkaian aksi protes massal di negara konservatif Islam itu.

Media lokal melaporkan pada awal bulan ini, jaksa mempertanyakan Bashir atas eksekusi pada 1990.

Bulan sebelumnya, Jaksa penuntut umum Sudan mengumumkan penemuan kuburan massal di timur Khartoum yang diduga berisi sisa-sisa perwira yang terbunuh pada 1989 ketika mencoba melarikan diri dari dinas militer di sebuah kamp pelatihan.

Baca juga: Sudan Tetapkan Budaya Sunat Perempuan Jadi Tindak Pidana

Bashir sendiri telah ditahan 2 tahun oleh pengadilan dengan dakwaan korupsi. Dia kini menghadapi persidangan dan penyelidikan terhadap pembunuhan massal yang diduga dilakukannya.

Tak hanya itu, Bashir sendiri juga dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada 2009 dan 2010 atas tuduhan genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah Darfur, Sudan.

Saat ini, pemerintah transisi sipil mengambil alih pemerintahan Bashir yang korup dan diktator dan berusaha mengeluarkan negara itu dari daftar hitam sanksi AS yang selama ini menutup jalannya investasi asing ke negara mayoritas Muslim tersebut.

Baca juga: Sudan Cabut Syariat Islam, Non-Muslim Boleh Minum Miras, Hukum Cambuk Ditiadakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Pemukim Yahudi Kembali Rebut Tanah di Tepi Barat

Pemukim Yahudi Kembali Rebut Tanah di Tepi Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com