Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19, Perbatasan di Australia Tutup untuk Pertama Kalinya dalam 1 Abad

Kompas.com - 06/07/2020, 21:17 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

CANBERRA, KOMPAS.com - Perbatasan antara dua negara bagian terpadat di Australia, yaitu Victoria dan New South Wales, akan ditutup mulai Selasa (7/7/2020) akibat kasus virus corona yang masih tinggi.

Melansir dari Reuters (6/7/2020), perbatasan kedua negara bagian itu ditutup dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, karena pihak berwenang tengah berusaha menahan penyebaran virus corona di Kota Melbourne.

Keputusan pemerintah Australia yang diumumkan pada Senin (6/7/2020) itu, menandai pertama kalinya perbatasan antara Victoria dan New South Wales ditutup kembali setelah 100 tahun lalu dibuka.

Pada 1919, pejabat terakhir daerah setempat memblokir pergerakan antara kedua negara selama pandemi flu Spanyol menyebar.

Baca juga: Kelompok Ekstrem Sayap Kanan di Australia Sebarkan Isu Anti-China di Tengah Pandemi Covid-19

"Ini adalah ide bagus, tepat untuk dilakukan saat ini, mengingat tantangan signifikan dari virus ini yang harus kita hadapi," kata Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews kepada wartawan di Melbourne.

Namun, langkah ini kemungkinan akan menjadi pukulan bagi pemulihan ekonomi Australia, karena akan memasuki resesi pertama dalam hampir tiga dekade.

Jumlah kasus Covid-19 di ibu kota Victoria di Melbourne telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, membuat pihak berwenang fokus menertibkan protokol kesehatan dan keamanan terhadap penyebaran virus corona.

Di antaranya, menerapkan social distancing di 30 daerah pinggiran kota, dan lockdown di 9 menara public housing.

Baca juga: Australia Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia, Bisa Tersedia Tahun Ini

Pihaknya melaporkan saat ini, ada 127 kasus orang yang baru terinfeksi Covid-19 dalam semalam. Angka itu mengalami lonjakan terbesar sejak pandemi dimulai.

Ia juga melaporkan dua kematian, yang pertama secara nasional dalam lebih dari dua minggu, sehingga total jumlah orang meninggal karena Covid-19 menjadi 106.

Perdana Menteri New South Wales (NWS) Gladys Berejiklian mengatakan, belum ada jadwal untuk perbatasan itu dibuka kembali.

Berejiklian mengatakan, orang akan dapat mengajukan permohonan izin harian untuk menyeberangi perbatasan, tetapi akan ada penundaan sekitar tiga hari dalam mengeluarkan izinnya.

Baca juga: Tenaga Kemanusiaan Muslim asal Indonesia di Australia Tetap Berpuasa dan Bekerja ketika Pandemi Corona

Selama ditutup perbatasan itu akan dijaga aparat militer yang akan berpatroli untuk mencegah adanya penyeberangan lintas daerah secara ilegal. Patroli dimulai dari pukul 11.59 malam waktu setempat pada Selasa (7/7/2020).

Perbatasan kedua negara terdiri dari 55 jalan, hutan belantara, dan sungai. Sehari-harinya perbatasan ini ramai untuk aktivitas sehari-hari masyarakatnya, baik untuk bekerja, sekolah, maupun berpergian memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ditutupnya akses jalan perbatasan tentu akan berdampak terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com