Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Namibia Bunuh 10 Gajah karena Ladangnya Diinjak-injak

Kompas.com - 26/05/2020, 19:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WINDHOEK, KOMPAS.com - Warga-warga Namibia dilaporkan telah membunuh 10 ekor gajah selama dua bulan terakhir, karena ladangnya diinjak-injak.

Peristiwa itu diungkapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Namibia pada Selasa (26/5/2020).

Negara di selatan Afrika itu adalah habitat bagi lebih dari 24.000 ekor gajah. Mayoritas di antaranya terpusat di dalam dan sekitar taman nasional, dekat perbatasan utara dengan Angola.

Baca juga: Detik-detik Warga Tewas Diinjak Gajah Liar, Berawal Saat Hendak Kasih Makan

Dilansir dari kantor berita AFP, mamalia berbelalai itu tidak ditempatkan di kandang dan kadang-kadang mengancam warga sekitar, karena menginjak-injak ladang dan sesekali menyerang penduduk desa.

Juru Bicara Kementerian Lingkungan Hidup Namibia Romeo Muyunda mengatakan, sudah 10 ekor gajah yang dibunuh sejak April di wilayah utara Kavango Barat, Omusati, dan Otjozondjupa.

"Ini kami lakukan karena tidak ada pilihan," kata Muyunda kepada jurnalis AFP.

Baca juga: Beri Makan Gajah yang Stres, Pria Ini Diangkat dengan Belalai lalu Diinjak

"Hidup dengan hewan seperti itu yang hidup di luar taman merugikan selama musim panen," lanjutnya.

Muyunda lalu menjelaskan, yang dibunuh hanya "gajah-gajah bermasalah."

"Kami masih mengamati apakah ada hewan bermasalah di beberapa daerah lain, yang membuat kami harus melakukan tindakan," tambah Muyunda.

Baca juga: Detik-detik Warga Tewas Diinjak Gajah Liar, Berawal Saat Hendak Kasih Makan

Dijelaskan pula, daging gajah yang dibunuh dibagikan ke masyarakat setempat, sedangkan gadingnya disimpan sebagai stok pemerintah.

Petani Thailand tewas terinjak gajah

Konflik antara petani dengan manusia juga sempat terjadi di Thailand, dengan seorang petani yang tewas terinjak gajah saat sedang menyiram sayuran.

Pada Rabu (15/4/2020), seekor gajah dari sebuah kamp sedang mencari makan di sungai dangkal. Gajah itu lalu bertemu dengan seorang penduduk desa di Chiang Mai, kata kapten polisi Suchart Thippayawong.

"Karena tidak ada turis akibat Covid-19, gajah itu ditempatkan di dekat sungai untuk mencari makan," kata Suchart dikutip dari AFP.

Baca juga: Mengenaskan, Seekor Gajah Sumatera Mati dengan Belalai Terpotong, Ini Penjelasan BKSDA Riau

"Gajah itu menginjak seorang warga desa berusia 69 tahun ketika dia sedang menyiram sayuran," lanjutnya.

Thippayawong menambahkan, tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap pemilik kamp di Chiang Mai tetapi polisi masih mengumpulkan bukti.

Baca juga: Saat Sirami Sayuran, Seorang Petani Terinjak Gajah dan Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com