HANOI, KOMPAS.com - Vietnam longgarkan aturan social distancing mulai Kamis (24/4/2020), setelah melihat keberhasilan nyata dalam meredam Covid-19.
Dilansir dari AFP, para ahli menunjuk tanggapan tegas yang meliputi karantina massal dan pelacakan kontak yang ekspansif, menjadi kunci mengendalikan corona di Vietnam.
Meski berbatasan langsung dengan China, Vietnam hanya mencatatkan 268 kasus virus corona dan tanpa korban meninggal, menurut penghitungan resmi yang dikutip AFP.
Meski angka pengujian Covid-19 di Vietnam relatif rendah dan para ahli memperingatkan Kementerian Kesehatan pemerintah yang otoriter adalah satu-satunya sumber data, mereka juga percaya tidak banyak alasan untuk tidak memercayai pemerintah Vietnam.
Baca juga: 7 Hari Nol Kasus Baru Covid-19, Vietnam Longgarkan Lockdown
Vietnam merupakan salah satu negara pertama yang melarang penerbangan dari dan ke China pada awal Februari, ketika negara itu baru memiliki lebih dari selusin kasus.
Kemudian cara Vietnam tangani Covid-19 berikutnya adalah desa-desa dengan 10.000 penduduk yang dekat dengan ibu kota Hanoi ditempatkan dalam karantina. Ada juga pelacakan kontak yang agresif.
Seorang warga Hanoi berusia 72 tahun menggambarkan bagaimana ia dan tim di masyarakatnya ditugaskan untuk menangani kasus-kasus yang dicurigai.
"Kami mendatangi setiap gang, mengetuk setiap pintu," kata Nguyen Trinh Thang kepada AFP.
"Kami mengikuti panduan dari pemerintah kami bahwa 'memerangi pandemi seperti memerangi musuh kami'."
Baca juga: Cara Vietnam Menekan Facebook dan Instagram agar Manut, Bukan Diblokir
Keberhasilan Vietnam dalam meyakinkan masyarakat untuk bekerja sama telah menjadi kunci, menurut Takeshi Kasai Direktur Regional Organisasi Kesehatan Pasifik Barat.
"Mereka benar-benar melakukan bagian mereka," katanya pada awal pekan ini seraya menambahkan dia percaya sekitar 80.000 orang mematuhi karantina.
"Saya pikir itulah alasan mengapa mereka dapat terus menjaga jumlah (kasus) kecil."
Sekarang hampir tidak ada penerbangan internasional yang tiba di Vietnam, dan negara itu telah di-lockdown sebagian sejak awal April.
Jalanan di Hanoi - yang biasanya dibanjiri dengan sepeda motor, turis, dan pedagang - kini sangat sepi, kecuali antrean yang terlihat di ATM beras.
Baca juga: Umumkan Seluruh Penderita Virus Corona Sembuh, Apa Tips Vietnam?
Kontrol ketat tampaknya telah membuahkan hasil. Setelah melaporkan tidak ada infeksi baru untuk hari keenam secara beruntun pada Rabu (22/4/2020), pemerintah mengatakan beberapa toko dan layanan akan diizinkan buka lagi.