Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI di Italia: Lockdown Bukan Berarti Hidup Monoton

Kompas.com - 21/03/2020, 18:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MILAN, KOMPAS.com - Di tengah aturan lockdown yang ditetapkan pemerintah Italia, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Milan mengunggah video yang menunjukkan keceriaan dan cara mereka mengisi waktu.

Melalui akun Instagram @ppimilan, video berdurasi 2 menit 58 detik ini diunggah ke IGTV dan menuai banyak dukungan serta komentar positif lainnya dari warganet.

Memakai tagar #IORESTOACASA, yang dalam bahasa Indonesia berarti #DIRUMAHAJA, PPI Milan menunjukkan bahwa masih banyak kegiatan yang bisa dilakukan di tempat tinggal masing-masing.

Baca juga: Italia Masih Lockdown, Presiden AIC Heran Ada Tim Jadwalkan Latihan

Ketua PPI Milan, Andrew Wibawa, mengatakan video ini diambil oleh masing-masing teman sendiri di akhir pekan lalu, yang kemudian masuk proses kompilasi dan editing minggu ini.

Selain membuat video, PPI Milan juga berbagi cerita dan semangat dengan #nongkrongonline di akhir pekan lewat video conference.

"Iya nongkrong online kegiatan dari PPI Milan sendiri. Tujuan utamanya untuk ngecek keadaan satu sama lain dan ngasih moral support sih."

"Nunjukin juga kalau kita ngejalananin ini sama-sama," ucap Andrew saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat.

Baca juga: Catatkan 627 Kematian Virus Corona dalam Sehari, Korban Meninggal di Italia Capai 4.032 Orang

Selain video, PPI Milan juga berencana membuat unggahan-unggahan lain tentang berbagi pengalaman, yang bisa dilihat di akun Instagram @ppimilan.

"Kita juga rencananya bakal mencoba bikin aktivitas lain seperti diskusi dan kajian via online juga, dan mungkin bikin pameran (showcasing) karya teman-teman di sini via online."

"Tapi ini masih dalam tahap perencanaan," tutur Ketua PPI Milan tersebut.

Baca juga: 50.000 Orang Didenda di Italia karena Langgar Aturan Lockdown

Mahasiswa Politecnico di Milano itu menambahkan, selama masa lockdown kawan-kawan PPI menghabiskan waktunya dengan belajar, karena proses belajar-mengajar dari kampus dialihkan ke online.

"Selain itu kita juga sambil sama-sama memantau keadaan di sini dan di Indonesia, juga sambil sama-sama memikirkan dan merumuskan tentang apa yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama."

"Salah satunya dengan membuat video ini," lanjut Andrew.

Baca juga: Akibat Virus Corona, Pemakaman di Italia Diiringi Kekhawatiran dan Kesunyian

Dampak lockdown dan pengalaman uniknya

Menurut pelajar yang tinggal di Milan ini, dampak lockdown sangat signifikan ke kegiatan sehari-hari, karena harus benar-benar berusaha mengikuti peraturan yang berlaku.

"Jadi ya benar stay di dalam rumah selama masa ini. Paling keluar rumah untuk kebutuhan penting saja, misalnya membekali makanan," kata Andrew.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com