WASHINGTON, KOMPAS.com - Dilansir dari Fox News, Dr. Robert Redfield, Direktur Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan bahwa virus corona kemungkinan akan bertahan di luar musim ini dan melampaui tahun ini.
Meski telah melakukan upaya penahanan yang ketat, para ahli medis yang bekerja untuk memahami virus ini mengakui adanya kemungkinan tersebut.
Direktur medis dari National Foundation for Infectious Diseases (NFID), Dr. William Schaffner mengakui juga adanya kemungkinan tersebut. Namun hal itu dinilainya terlalu dini untuk diketahui dengan pasti.
"Virus corona adalah virus yang menyerang pernapasan. Jika dia berperilaku layaknya virus pernapasan lain seperti flu, kita mungkin mengantisipasi bahwa itu akan cepat mereda karena cuaca mulai semakin hangat," ujar Dr. Shaffner.
Baca juga: Saran Perempuan AS yang Sembuh dari Virus Corona: Jangan Panik!
"Virus ini mungkin menjadi bagian dari musim demam dan flu yang selama ini terjadi." Imbuhnya. Dirinya juga masih belum bisa memastikan sampai kapan virus corona mampu bertahan.
Menurutnya, virus corona adalah virus baru yang tidak ada di dalam literatur kesehatan. Untuk itulah, saat ini, penting adanya peneliti yang sibuk mengembangkan vaksin dan obat anti-virus yang efektif melawan virus corona.
Virus corona dinilai baru di dalam tubuh manusia. Itu artinya menurut Schaffner, para ahli medis pada tahap ini belum bisa memprediksi sejauh mana dampaknya pada komunitas global.
Saat ini semua orang sedang berada di dalam fase perlawanan terhadap virus agar tidak menyebar luas di AS dan seluruh masyarakat internasional.
Baca juga: Perawat Italia Ini Ungkap Kondisinya Berjuang Merawat Pasien Virus Corona