Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2023, 16:04 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sama-sama teh dari Jepang, ocha dan matcha memiliki pengertian berbeda.

Dilansir dari Japan Today, ocha atau cha berarti teh dalam bahasa Jepang. Sejauh ini, teh hijau merupakan jenis teh yang paling umum dikonsumsi oleh masyarakat Jepang.

Budaya minum teh di Jepang sudah melekat sejak lama. Kata ocha atau cha pun digunakan untuk menunjukkan jenis teh hijau, termasuk matcha.

Bila ocha diartikan sebagai teh, matcha merupakan jenis ocha atau teh hijau dari bubuk daun teh berkualitas tinggi, seperti dilansir Webrestaurant Store.

Daun teh hijau digiling khusus hingga menjadi halus dan berwarna hijau cerah, kemudian dipakai untuk membuat teh matcha.

Spesifikasi daun teh untuk membuat matcha sangat khusus. Daunnya perlu dikukus beberapa jam setelah dipetik untuk mencegah oksidasi.

Baca juga:

Ilustrasi ocha. SHUTTERSTOCK/ajisai13 Ilustrasi ocha.

Selanjutnya, daun teh dibiarkan kering di tempat yang sejuk, baru digiling perlahan menjadi bubuk halus.

Menurut Ami, Chef Modena sekaligus 1st Runner-up MasterChef Indonesia, ocha memiliki rasa lebih ringan, sementara matcha terasa creamy.

Ocha berwarna bening, sementara matcha konsistensinya lebih kental dan berbusa saat disajikan sebagai minuman.

Bubuk matcha biasanya diseduh dengan air hangat bersuhu 70-80 derajat celsius, lalu diaduk dengan chasen atau kocokan bambu hingga berbusa.

"Matcha lebih creamy, banyak olahannya. Kayak es krim, kue," ujar Ami saat ditemui media usai acara memasak Kopi Kenangan X Modena di Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com