Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Rendahnya Kesadaran Masyarakat Tentang Sampah Makanan

Kompas.com - 20/08/2022, 14:02 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sampah makanan merupakan jenis sampah terbanyak yang dihasilkan Indonesia pada 2020.

Dikutip dari Kompas.com, persentase sampah makanan mencapai 39,8 persen dari totalan sampah di Indonesia.

Menurut Andhini Miranda, ibu rumah tangga sekaligus praktisi hidup zero waste, kebiasaan makan sejak kecil menjadi penyebab rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya makanan.

"Dari kecil, anak-anak itu tidak pernah dikenalkan dengan tekstur asli makanan karena biasa dikenalkan dengan bubur atau makanan instan," kata Andhini dalam acara virtual PechaKucha Night Jakarta Volume 46 bertajuk "What a Waste!".

Sebaliknya, Andhini menyampaikan bahwa sebenarnya penting untuk mengenalkan makanan sembari bercerita tentang santapan tersebut.

Salah satunya saat makan brokoli. Anak bisa mulai dikenalkan perlahan dengan makanan hijau ini, seperti bentuk asli hingga jenisnya yang berupa sayuran.

Hal serupa juga disampaikan oleh M. Hendro Utomo, Co Founder Foodbank Of Indonesia.

Menurut Hendro, pendidikan dan pemikiran masyarakat yang sudah terbentuk lama, juga menjadi penyebab rendahnya kesadaran soal sampah makanan.

Baca juga:

Ilustrasi sisa makanan dijadikan kompos. Cara ini bermanfaat untuk mengurangi sampah makanan. SHUTTERSTOCK/JCHIZHE Ilustrasi sisa makanan dijadikan kompos. Cara ini bermanfaat untuk mengurangi sampah makanan.

"Tidak kalah pentingnya adalah peranan pemimpin kita, mereka menggerakan atau enggak? Jadi bagaimana pemimpinnya, begitu masyarakatnya," kata Hendro.

Sependapat dengan Hendro, Andhini menilai bahwa infrastruktur di Indonesia mengenai bahaya sampah makanan juga belum memadai.

"Jadi semua harus dilakukan sendiri, harus cari tahu sendiri," ujarnya.

Kemudahan mendapatkan makanan hingga gengsi terhadap piring bersih setelah menyantap makanan juga menjadi penyebab persoalan lingkungan ini.

Andhini mengatakan, beberapa orang kerap gengsi menghabiskan makanan di piring. Sebab takut malu dibilang pelit.

"Karena akses ke makanannya gampang banget, jadi akhirnya kita buang makanan tidak segan. Kita kan bukan negara yang kesulitan bahan pangan, lalu bahan makanan di negara kita itu murah dariapa negara lain, itu yang akhirnya membuat masyarakat kita sangat mudah membuang makanan," jelas dia.

Baca juga:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com