Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ingin Produk Kreatif Siswa SMK Bisa Terus Disalurkan

Kompas.com - 18/03/2024, 13:33 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Perkembangan industri fashion saat ini menghadapi tantangan dan peluang yang semakin kompleks.

Oleh sebab inilah, pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi dinamika tersebut.

Baca juga: Warek UI Abdul Haris Dilantik Jadi Dirjen Diktiristek Kemendikbud

Indonesia melalui pendidikan vokasi memiliki potensi besar dalam menciptakan SDM yang terampil dan berkualitas di bidang busana.

Terdapat 1.130 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 10 Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dengan kompetensi keahlian atau program studi tata busana yang tersebar di seluruh Indonesia yang siap mengembangkan industri modest fashion.

Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia tahun 2024.

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri juga turut serta dalam upaya tersebut dengan mendukung kemitraan antara DUDI dan satuan pendidikan vokasi (SPV) melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara SMK dengan industri, yang dalam hal ini adalah BT Batik Trusmi.

Kemitraan ini disambut baik oleh Direktur SMK Kemendikbduristek, Wardani Sugiyanto sebagai upaya memperkuat kemitraan antara SPV degan DUDI.

"Kerja sama ini harus saling menguntungkan. Kami berharap produk-produk kreatif dari anak-anak SMK ini bisa disalurkan atau diberikan jalan di arah mana perdagangan ini bisa kita putar, peluang mana yang bisa kami tangkap. Ini sebuah tantangan untuk terus memperkuat kemitraan, mari bersama-sama memadukan potensi guru, siswa dengan pasar, bersama dengan potensi yang ada di industri, sehingga kita menyiapkan SDM sesuai dengan kebutuhan industri," kata dia dalam keterangannya, Senin (18/3/2024).

Lima SMK yang menandatangani PKS dengan BT Batik Trusmi, yaitu SMKN 30 Jakarta, SMKN 32 Jakarta, SMKN 2 Cirebon, SMK Yami Waled Cirebon, dan SMK Bina Cendekia Cirebon.

Bagi industri Batik Trusmi, adanya kemitraan dengan SMK menjadi sebuah peluang untuk mengembangkan bisnis, terutama dalam merekrut SDM tata busana yang terampil dan kompeten.

Baca juga: Kemendikbud: Ada Beda Aturan Lintas Jurusan di SNBP dan SNBT 2024

CEO dan founder BT Batik Trusmi, Sally Giovanny menjelaskan, kolaborasi dengan pendidikan vokasi, khususnya SMK ini dijembatani oleh Kemendikbudristek dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Ini seperti gayung bersambut. Kami di industri fesyen, khususnya kriya memang industri yang padat karya sehingga membutuhkan banyak kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Alhamdulillah dijembatani oleh Kemendag dan Kemendikbudristek. Kita tunggu sama-sama ya hasil karya anak-anak kita, mereka sudah tidak sabar untuk ikut fashion show. Jadi nanti kainnya dari kita ya batik trusmi, lalu dikaryakan oleh para siswa SMK," kata Sally.

BT Batik Trusmi yang terus didampingi oleh Dit. Mitras DUDI dan Dit. Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag sebelumnya telah melaksanakan audiensi kepada kelima SMK yang memiliki kompetensi keahlian Tata Busana.

Dua di antaranya SMK di wilayah Jakarta pada 5 Februari 2024, dan pada 8 Maret 2024 dilanjutkan ke tiga SMK di wilayah Cirebon Jawa Barat, di mana menjadi kekhasan batik trusmi. Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Sally Giovanny.

Dia mengungkapkan, tertarik bermitra dengan satuan pendidikan vokasi guna memenuhi kebutuhan SDM, sehingga membuka kesempatan kepada satuan pendidikan vokasi untuk turut serta dalam program-program yang dijalankan oleh BT Batik Trusmi.

Kemendag sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kolaborasi BT Batik Trusmi dan SMK berharap dampak dari kemitraan yang terjalin mampu memperluas pasar batik trusmi hingga mancanegara.

Dalam dua tahun terakhir, Kemendag bersama Kemendikbudristek juga mendorong keterlibatan satuan pendidikan vokasi dalam ekosistem perdagangan melalui ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).

Baca juga: Alasan Kemendikbud Hapus Tes Potensi Akademik di UTBK SNBT 2024

"Saya mengapresiasi Kemendikbudristek dalam upaya mengkolaborasikan industri dengan sekolah vokasi. Kami sangat senang hari ini bisa hadir dan menyaksikan penandatanganan. Semoga kolaborasi ini bermanfaat bagi kedua belah pihak, batik trusmi sebagai salah satu brand fashion tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri," ungkap Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Merry Maryati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com