Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Dana Indonesiana Berpengaruh Besar bagi Kebudayaan

Kompas.com - 09/03/2024, 14:47 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid menjelaskan, Dana Indonesiana merupakan pemanfaatan hasil kelola Dana Abadi Kebudayaan.

Tujuan utama dari program ini adalah menempatkan publik dan pelaku budaya sebagai inisiator dan penggerak pemajuan kebudayaan.

"Seiring dengan perjalanan waktu, Dana Indonesiana memberikan kontribusi dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan pemajuan kebudayaan di Indonesia," kata dia dalam keterangan resminya, Sabtu (9/3/2024).

Baca juga: Pelaku Seni Minta Pemerintah Tetap Pertahankan Dana Abadi Kebudayaan

Hilmar mengatakan, pendanaan Dana Indonesiana juga untuk memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia.

Contoh konkretnya adalah berbagai kegiatan kebudayaan berbasis masyarakat. Meliputi produksi seni, riset kebudayaan, sampai dengan partisipasi dalam forum kebudayaan dunia.

"Kegiatan-kegiatan itu menjadi pendorong bagi para seniman dan budayawan Indonesia untuk semakin giat berinovasi serta meningkatkan kreativitasnya," ucap dia.

Direktur Festival Film Purbalingga Nangki Nirmanto menceritakan, mereka mulai mendapatkan kucuran Dana Indonesia pada 2022.

"Mereka masuk kategori penilaian komite seleksi. Jadi langsung ditunjuk Komite Seleksi. Bukan kita melakukan submit atau pendaftaran," jelas dia.

Nangki mengatakan, kucuran Dana Indonesiana itu merupakan apresiasi atau penghargaan atas konsistensi mereka. Khususnya rutin menyelenggarakan Festival Film Purbalingga sejak 2007.

Dia mengatakan, uang program Dana Indonesiana yang mereka terima masuk kategori penguatan kelembagaan.

"Kita senang banget dengan adanya pendanaan ini," ungkap dia.

Lewat anggaran itu, mereka menjalankan rangkaian festival dengan aneka kegiatan yang semakin berkualitas. Di antaranya adalah pembuatan film oleh sineas-sineas Purbalingga dan sekitarnya.

Baca juga: Kemendikbud Masih Kaji Skema Pendanaan Student Loan di Indonesia

Para sineas itu adalah murid-murid dari jenjang SMP dan SMA. Nangki mengatakan, setiap tahunnya, kegiatan Festival Film Purbalingga bisa menghasilkan sampai 20-30 karya film dari sineas-sineas lokal.

Secara khusus, dibentuk tim untuk mendampingi pembuatan film. Mulai dari penggalian ide, produksi, sampai dengan pascaproduksi.

Film-film yang mengutamakan muatan lokal itu, kemudian diputar lewat media layar tancap. Sebelum ada Dana Indonesia, mereka biasanya hanya bisa membuka sebanyak 16 titik pemutaran layar tancap.

"Setelah ada Dana Indonesia ini, kitab isa membuka nonton layar tancap sampai 30 titik," tutur dia.

Kemudian pembuatan film bisa sampai melibatkan 20 sekolah.

Nangki mengatakan, mereka juga bertekat untuk terus melakukan regenerasi. Caranya dengan membuat kelas-kelas nonformal untuk komunitas film lokal sehingga keberadaan sineas di wilayah Purbalingga dan sekitarnya terus bermunculan ke depannya.

Baca juga: Bersama Harvard University, Kemendikbud Perkuat Kemampuan Digital Guru

Nangki berharap program Dana Indonesiana yang bersumber dari Dana Abadi Pendidikan itu terus dipertahankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com