Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerek Kemampuan Digital Guru, Kemendikbud Kerja Sama dengan Harvard University

Kompas.com - 08/03/2024, 12:19 WIB
Sania Mashabi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud Ristek bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyelenggarakan kembali Program Microcredential CS50x Indonesia–Harvard University.

Program itu mengajarkan para guru tentang komputer dan informatika yang diajarkan langsung oleh teacher fellow dari Harvard University.

Baca juga: Menpan RB dan Mendikbud Bahas Kesejahteraan Guru-Dosen, Ini Hasilnya

Sasaran program ini terbuka untuk semua guru dan tidak terbatas pada yang mengajar di bidang komputer dan informatika.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim menekankan, pelaksanaan program CS50x merupakan wujud komitmen gerakan Merdeka Belajar dalam meningkatkan kompetensi guru.

"CS50x Indonesia–Harvard University adalah langkah nyata, sebagai komitmen gerakan Merdeka Belajar, untuk terus meningkatkan kompetensi guru-guru di Indonesia," ucap Nadiem dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (8/3/2024).

Melalui program ini, Nadiem berharap para guru bisa mendapatkan ilmu yang relevan dengan perkembangan zaman sebagai bekal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Adapun salah satu prinsip dasar yang didapatkan guru pada program ini adalah computational thinking sebagai landasan berpikir dalam bidang informatika.

Kemudian ditanamkan prinsip bahwa pelajaran informatika bukan sekadar soal penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat, tetapi juga sebagai sarana menjadikan siswa digital citizen.

Selain itu, para guru peserta juga mendapatkan pemahaman bahwa Informatika adalah ilmu yang fleksibel dengan bidang keilmuan lain.

Sebab, perangkat informatika dibuat untuk memudahkan menuntaskan pekerjaan di berbagai bidang kehidupan serta membantu menyelesaikan permasalahan di era modern.

Baca juga: Kemendikbud Masih Kaji Skema Pendanaan Student Loan di Indonesia

Program ini juga akan berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman pendidik untuk menerapkan prinsip komputer sains dalam proses pembelajaran.

Setelah guru kembali mengajar di sekolah masing-masing, siswa diharapkan dapat berpikir secara algoritmik dan memecahkan masalah secara efisien.

"Ke depannya, semoga CS50x Indonesia–Harvard University tetap berlanjut dan banyak program-program serupa yang lahir dengan semangat Merdeka Belajar," ujar Nadiem.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Nunuk Suryani menegaskan, pihaknya memiliki perhatian khusus terhadap peningkatan kemampuan guru di bidang digital, khususnya Informatika.

Mengingat Informatika merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum Merdeka.

"Ditjen GTK menyadari bahwa mata pelajaran Informatika akan dapat menyumbangkan kemampuan berpikir komputasional yang dilandasi oleh logika," kata Nunuk.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Kurikulum Darurat Bantu Pendidikan Indonesia Pulih

"Oleh karena itu, mata pelajaran ini menjadi salah satu mata pelajaran yang berkontribusi pada terwujudnya Profil Pelajar Pancasila, khususnya dalam hal menumbuhkan daya nalar kritis dan kreatif siswa, serta bergotong royong dalam kebhinekaan global di dunia nyata maupun dunia maya," tambah Dirjen Nunuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com