Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Evania, Anak Tukang Ojek Bisa Lolos Kedokteran Unhan

Kompas.com - 18/02/2024, 11:31 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Evania Marisa Rumbobiar tak menyangka dirinya bisa lulus dari Universitas Pertahanan (Unhan) pada wisuda yang baru digelar beberapa waktu lalu.

Evania, adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhan yang berhasil diwisuda bersama 573 mahasiswa lainnya.

Ia merupakan mahasiswi asal Manokwari, Papua Barat, salah satu dari 75 mahasiswa kedokteran yang diwisuda di Unhan.

Perjuangan Evania bisa lolos Fakultas Kedokteran Unhan, penuh lika-liku dan pertimbangan matang.

Baca juga: Kisah Dati, Jadi Lulusan Terbaik IPK 3,94 di Tengah Keterbatasan Ekonomi

Vania, anak tukang ojek yang masuk Kedokteran Unhan

Evania adalah anak tukang ojek dan pedagang kecil-kecilan. Ia memiliki tujuh saudara yang harus dibiayai oleh orangtuanya.

"Sejak kecil saya bermimpi ingin menjadi dokter. Tetapi apakah hal itu bisa terwujud? Nyali saya ciut sekali," cerita Vania di acara wisuda Unhan 2024.

Vania menceritakan bahwa biaya kuliah kedokteran yang tinggi sempat membuatnya hampir putus asa.

Menurut Vania, perekonomian keluarganya akan cukup terbebani jika harus membiayainya kuliah kedokteran.

"Saya tak mungkin membebani orangtua saya, papa saya bekerja sebagai tukang ojek dan memiliki tujuh orang anak," kata Vania.

Baca juga: Kisah Mujab, Lulusan UI Gapai Beasiswa LPDP ke Inggris berkat Doa Ibu

Evania kemudian memcari cara bagaimana ia bisa melanjutkan kuliah tanpa harus membebani kedua orangtuanya.

"Saya paham akan hal itu. Tetapi saya punya satu harapan dan saya pu berusaha. Saat itu saya mengejar beasiswa afirmasi daerah Papua," kata perempuan kelahiran Jombang tahun 2001 ini.

Saat Vania mendaftar beasiswa ini, bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang melandan Indonesia.

"Harapan saya seolah hancur, saya sedih. Tetapi secercah harapan muncul, Unhan membuka beasiswa penuh salah satunya untuk masuk Kedokteran," kata Evania.

Baca juga: Sosok Prama, Guru Besar Termuda UGM yang Berusia 35 Tahun

Saat mengikuti seleksi Unhan, ia harus meminjam laptop kepala sekolah. Dengan segala usaha yang dijalani, ia berhasil lolos bersama 300 calon mahasiswa lainnya. Pada saat itu, ada sekitar 60.000 pendaftar yang mengikuti seleksi.

"Ini kebanggaan saya, sangat luar biasa. saya tidak perlu memikirkan orangtua harus membayar biaya saya selama kuliah. Sebab di Unhan, semua gratis. Ada asrama, bahkan kami digaji," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com