Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Politeknik Jalani Kerja Sama di Bidang Lingkungan

Kompas.com - 07/02/2024, 20:31 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Empat politeknik menjalin kerja sama dengan PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma bersama Institut Teknologi PLN. Kerja sama ini fokus di bidang lingkungan.

Keempat perguruan tinggi vokasi itu adalah Politeknik Negeri Batam, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan Politenik Negeri Manado.

Baca juga: 4 Jurusan Politeknik Perkeretaapian Indonesia, Cek Syarat Masuknya

Plt. Direktur Mitras DUDI, Uuf Brajawidagda mengatakan, perjanjian kerja sama antara satuan pendidikan vokasi dengan perusahaan diharapkan mampu mewujudkan visi bersama.

Itu guna mendukung terciptanya lingkungan hidup yang sehat dan bebas dari pencemaran melalui aktivitas, seperti melalui pembelajaran, riset terapan, serta pengembangan teaching factory.

"Saya berharap perjanjian kerja sama ini menjadi berkah dan segera terlaksana bagi pendidikan vokasi, sehingga bisa menjadi motivasi bagi industri lain untuk ikut berkontribusi," kata dia dilansir dalam keterangan resminya, Rabu (7/2/2024).

Direktur Enerflow Engineering Indonesia, Yunita Fahmi mengatakan, jumlah industri di Indonesia sangat banyak dan belum ada satu pun yang menyelesaikan permasalahan limbah secara serius.

Yunita menjelaskan, kerja sama bersama politeknik adalah berupa pembuatan alat pengolah limbah.

Lanjut Yunita menambahkan, dengan itikad ingin memperbanyak teknisi-teknisi Governor (alat kontrol di diesel engineering) yang handal, dia pun menjadikan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menjadi titik pertama peletakan peralatan workshop.

Baca juga: Pendaftaran Politeknik Kemenkes 2024, Cek Syarat dan Jalur Masuknya

"Saya memutuskan untuk memindahkan semua peralatan workshop kami di area PPNS dengan harapan workshop kami akan dapat mendidik siswa politeknik atau SMK dalam hal merepair Governor, sehingga dapat tercipta teknisi-teknisi yang handal yang siap membantu kebutuhan Industri yang ada," ucap dia.

"Peralatan-peralatan canggih yang dimiliki PPNS diharapkan dapat memproduksi suku cadang yang dibutuhkan, sehingga membantu industri dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ada tanpa campur tangan negara luar," tambah Yunita.

Direktur PPNS, Rachmad Tri Soelistijono menilai praktik pengolahan bahan habis pakai agar dapat dimanfaatkan kembali akan membantu mahasiswa meningkatkan pengetahuannya dalam proses pengolahan limbah.

Baca juga: 15 Politeknik Kesehatan Kemenkes Terbaik di Indonesia, Referensi 2024

"Kerja sama fokus utamanya di teaching factory untuk penggunaan bahan habis agar tidak terbuang, tapi dapat dimanfaatkan kembali. Sehingga mahasiswa akan mengalami kontinuitas keilmuannya. Sebelum ada teaching factory, bahan habis pakai tidak dibuat sebagai sesuatu yang bermanfaat," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com