Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Penguatan Talenta Digital, SAP Prediksi 3 Tren Revolusi AI Generatif

Kompas.com - 05/02/2024, 10:43 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - SAP, salah satu penyedia perangkat lunak bisnis, memprediksi tahun 2024 akan ditandai dengan lonjakan adopsi kecerdasan buatan (AI) generatif. Hal ini searah dengan kemajuan AI yang cepat di Indonesia dan posisi strategisnya sebagai pemain kunci di ASEAN.

"Di tahun 2023, kita melihat perubahan penting dalam inovasi AI di Indonesia, dengan Generative AI menjadi sorotan utama," ungkap Andreas Diantoro, Direktur Utama SAP Indonesia melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com (5/2/2024).

"Bisnis akan bergerak melampaui sekadar adopsi, dengan fokus pada penggunaan AI yang disesuaikan untuk berbagai industri, mulai dari rekomendasi personal hingga pengambilan keputusan prediktif," jelas Andreas Diantoro lebih lanjut.

Faktanya, menurut pemerintah Indonesia, penggunaan AI diperkirakan akan berkontribusi sebesar USD366 miliar terhadap PDB Indonesia pada tahun 2030.

Andreas Diantoro mengatakan SAP memprediksi setidaknya akan muncul tiga tren teknologi yang mendorong revolusi AI di Indonesia:

1. Peningkatan Keahlian Berbasis AI untuk Tenaga Kerja Masa Depan

Perubahan menuju Industri 4.0 menuntut keterampilan baru seperti data scientist, cloud professional, dan cyber security experts. Di satu sisi, otomatisasi mungkin memengaruhi beberapa pekerjaan, namun di sisi lain hal ini juga menciptakan peluang baru.

Program Beasiswa Talenta Digital Indonesia merupakan contoh upaya proaktif untuk melatih bakat digital masa depan.

Munculnya peran terkait AI, seperti Generative AI Prompt Engineers, menuntut pembelajaran dan adaptasi berkelanjutan. Adopsi AI bertanggung jawab dan pengawasan manusia sangat penting, terutama dengan munculnya chatbot yang dibangun di atas pemodelan bahasa coding yang besar.

Seperti yang ditawarkan Joule, sebuah alat Generative AI dari SAP, yang bisa terintegrasi ke dalam aplikasi bisnis sejalan dengan prinsip diatas, menawarkan solusi AI yang bertanggung jawab bagi bisnis di Indonesia.

"AI tidak akan menggantikan pekerjaan, tetapi akan menciptakan lapangan kerja yang baru," kata Andreas.

Baca juga: Bos BRI Sebut Pekerjaan Ini Tak Bakal Digantikan Kecerdasan Buatan

 

"Investasi dalam program pembekalan dan peningkatan keahlian sangat penting untuk memastikan transisi yang mulus bagi pekerja dan memaksimalkan manfaat AI bagi semua orang," jelasnya.

"Sertifikasi yang diakui industri, seperti program sertifikasi yang ditawarkan oleh SAP, dapat meningkatkan kemampuan kerja di ekonomi digital,” tambah Andreas.

2. Inovasi AI di Sektor Tertentu akan Menjadi Sorotan Utama

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com