Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nakadzia, Lulus Kuliah Dua Gelar dari Indonesia dan Korsel

Kompas.com - 24/12/2023, 17:48 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjalani kuliah dua gelar atau double degree dirasakan langsung oleh
Nakadzia Rizka Andriani, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Kelas Internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Nakadzia menceritakan ketertarikan untuk mengikuti Program Double Degree pada semester 3 dan kemudian mengurus berkas-berkas untuk dapat berkuliah di Dong-A University, Korea Selatan.

“Mengetahui tawaran tersebut, saya konsultasikan dengan dosen terlebih dahulu,” papar Nakadzia, dilansir dari laman UMS.

Baca juga: Kisah Maria dari Papua, Lulus IPDN dan Raih Beasiswa LPDP ke Amerika

Program Double Degree merupakan program yang dapat diikuti oleh mahasiswa double degree UMS dan nantinya akan mendapatkan dua gelar, gelar yang ada di Indonesia, yaitu S.I.Kom. dan gelar ketika menyelesaikan studi di Korea Selatan, yaitu Bachelor of Communication.

“Di sini, jika Satuan Kredit Semester (SKS) sudah terpenuhi mahasiswa tinggal mendaftar untuk wisuda saja dengan syarat kelulusan dapat memilih antara mengerjakan skripsi atau menggunakan sertifikat bahasa dan saya mengambil sertifikat bahasa sebagai syarat kelulusan ini,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan berbagai cerita menarik yang di dapatkan selama mengikuti Program Double Degree di Korea Selatan.

“Sempat kaget dengan budaya yang ada di sana, ternyata benar seperti di drama Korea (drakor) kalau pendidikan yang ada di Korea itu orangnya ambis-ambis,” ungkapnya.

Nakadzia menyampaikan keberhasilan ini tidak lepas dari support yang diberikan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi dan Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) UMS yang membantu dalam mengurus administrasi.

Baca juga: Kisah Septiana Lahir dari Orangtua Tunanetra, Kini Lulus Cumlaude

“Pesan kepada mahasiswa yang ingin mengikuti Program Double Degree, terutama apabila tujuan negaranya bukan menggunakan Bahasa Inggris, bisa dimaksimalkan belajar bahasanya di Tanah Air saja. Karena, akan kesulitan dalam berkomunikasi sehari-hari, kalau mau kursus di luar negeri biayanya lebih mahal. Selain itu, persiapan mental itu juga menjadi sangat penting,” tegas Nakadzia.

Bekerja part time hingga mendapat tawaran kerja

Menariknya, selama kuliah Nakadzia juga sambil bekerja part time atau paruh waktu di sana.

“Di sini, saya kerja paruh waktu setiap Sabtu dan Minggu, sudah cukup untuk membiayai kuliah, kos, makan, dan lain sebagainya. Kalau waktu untuk bekerja Sabtu dan Minggu, jadi selama Senin sampai Jumat saya fokus belajar dan menyelesaikan semua tugas-tugas kuliah. Sehingga, sejauh ini tidak ada kendala,” kata dia. 

“Belum tahu kapan balik ke Indonesia, karena sudah dapat tawaran kerja di sini,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com