Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuatkan Inklusivitas, UGM Punya Rumah Ibadah 6 Agama di Kampus

Kompas.com - 19/12/2023, 19:05 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) meresmikan Fasilitas Kerohanian yang terdiri dari tempat ibadah untuk enam agama yang dianut masyarakat Indonesia.

Kompleks Fasilitas Kerohanian UGM ini diresmikan Rektor dan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-74 UGM, Selasa (19/12/2023).

Kawasan Fasilitas Kerohanian UGM ini untuk mewadahi kegiatan kerohanian civitas UGM yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Selain itu, kawasan fasilitas Kerohanian UGM ini juga dibangun sebagai simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Baca juga: Biaya Kuliah Teknik Elektro di 4 Kampus Terbaik: ITB, UI, UGM, ITS

Beberapa tempat ibadah di satu area

Selain Masjid Kampus dan Mardliyyah Islamic Center yang telah lebih dulu dibangun, Rektor UGM meresmikan kompleks Fasilitas Kerohanian. Di kawasan ini terdapat bangunan gereja Katolik dan Kristen Protestan, Wihara untuk peribadatan agama Buddha, kelenteng untuk peribadatan agama Konghucu, serta pura untuk peribadatan agama Hindu.

 

Fasilitas kerohanian dibangun untuk mewadahi kegiatan-kegiatan kerohanian bagi sivitas UGM yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

"Di UGM sendiri salah satu karakter yang kita bangun adalah inklusivitas. Kita memang heterogen, sehingga itu harus diwadahi termasuk dalam hal keberagamaan," kata Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia kepada media di acara peresmian Fasilitas Kerohanian UGM, Selasa (19/12/2023).

Fasilitas kerohanian ini berlokasi di Jalan Podocarpus, Sendowo, berdekatan dengan salah satu asrama mahasiswa UGM. Fasilitas tersebut berdiri pada lahan seluas 5.994 meter persegi, di dalamnya termasuk area terbuka hijau, plaza, serta area parkir.

Masing-masing bangunan peribadatan didesain menggunakan ciri dari masing-masing agama. Dua gereja yang telah berdiri masing-masing mampu menampung hingga 100 orang.

Pura mampu menampung 50 orang, sedangkan wihara dan kelenteng masing-masing dapat menampung sekitar 40 orang.

Inisiasi Pembangunan fasilitas ini dimulai pada tahun 2020, pada kepemimpinan rektor sebelumnya, Prof. Ir. Panut Mulyono.

Peletakan batu pertama saat membangun fasilitas kerohanian UGM ini dilakukan pada 21 Mei 2022. Sementara proses pembangunan dimulai pada tanggal 24 Januari 2023 di bawah kepemimpinan rektor saat ini.

Baca juga: 10 Jurusan Sepi Peminat UI dan UGM di SNBP 2023, Acuan Daftar 2024

Rektor menekankan, Fasilitas Kerohanian UGM Ini akan menjadi tempat bagi sivitas untuk berdiskusi dan mempraktikkan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.

Dari UGM merupakan salah satu karakter yang dibangun kaitannya dengan inklusivitas.

"Kita memang dari sananya sudah heterogen dan itu harus diwadahi. Termasuk dalam hal keberagaman. Dengan adanya ini, menjadi pengokohan karakter yang ingin diusung dan visi misi dari UGM itu sendiri," imbuh Rektor.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com