Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Tiap 25 November

Kompas.com - 25/11/2023, 06:30 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiap tanggal 25 November diperingati sebagai HUT PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) dan Hari Guru Nasional.

Tahun 2023 ini diperingati HUT PGRI yang ke-78. Guru punya peran sangat penting karena turut mencerdaskan generasi penerus bangsa ini.

Sehingga siswa zaman sekarang, juga perlu tahu bagaimana sejarah Hari Guru Nasional hingga sampai sekarang diperingati tiap tanggal 25 November.

Peringatan Hari Guru Nasional bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November 1945.

Baca juga: Sejarah Hari Guru Nasional, Jejaknya Dimulai sejak Tahun 1912

Beda Hari Guru Nasional dan HUT PGRI

Meski sama-sama diperingati tiap tanggal 25 November, namun Hari Guru Nasional dan HUT PGRI memiliki sedikit perbedaan.

Perbedaan ini hanya terletak pada latar belakang penetapan HUT PGRI maupun Hari Guru Nasional.

Tiap tanggal 25 November diperingati sebagai HUT PGRI untuk memperingati hari berdirinya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November 1945 silam.

Sedangkan Hari Guru Nasional juga diperingati tiap tanggal 25 November karena adanya penetapan Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional oleh Presiden Soeharto.

Dalam KEPPRES itu, disebutkan bahwa Hari Guru Nasional ditetapkan pada tanggal 25 November dengan tujuan mewujudkan penghormatan kepada guru di Indonesia.

Berikut sejarah peringatan Hari Guru Nasional sekaligus HUT PGRI yang jatuh pada 25 November dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Di 2023, Nadiem: Tahun Terakhir Rayakan Hari Guru Nasional

Sejarah Hari Guru Nasional dan HUT PGRI

Sebelum menjadi PGRI, pada tahun 1912, organisasi ini masih bernama PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda).

Saat itu, PGHB anggotanya berisikan kepala sekolah, guru desa, guru bantu, hingga perangkat sekolah lainnya. Lalu pada tahun 1932, PGHB mengubah namanya menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Kala itu, Belanda sebagai penjajah menolak mencantumkan unsur nama "Indonesia" dalam PGI karena dianggap sebagai ancaman bagi mereka.

Melalui perubahan nama, PGI pun menjadi lebih nasionalis, memperkuat semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia bersama para guru.

Pada zaman penjajahan Jepang, PGI dilarang untuk melakukan aktivitas. Setelah proklamasi kemerdekaan, PGI menggelar Kongres Guru Indonesia yang pertama di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 24 – 25 November 1945.

Baca juga: Hari Guru Nasional, Pakar Unair: Masih Banyak Guru yang Tak Sejahtera

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com