Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Guru Nasional, Pakar Unair: Masih Banyak Guru yang Tak Sejahtera

Kompas.com - 24/11/2023, 17:57 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia setiap tanggal 25 November memperingati Hari Guru Nasional. Hal itu merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada para guru yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada tahun 2023, berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud Ristek, Hari Guru Nasional mengusung tema "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar".

Baca juga: Pendapatan Guru Rendah Jadi Faktor Utama Banyak yang Lakukan Pinjol

Pakar Unair, Dr. Listiyono Santoso mengatakan, peringatan Hari Guru Nasional merupakan bentuk apresiasi terhadap para guru.

"Peringatan Hari Guru Nasional merupakan bentuk apresiasi negara terhadap guru yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa. Meskipun sejatinya, guru tidak bisa dibayar oleh apapun," kata dia dilansir sari laman Unair, Jumat (24/11/2023).

Dia mengatakan, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa merupakan kalimat kiasan yang bermakna guru tidak bisa terbayar oleh apapun.

Hal tersebut, sebut dia, bukan berarti tidak ada penghargaan apapun untuk guru.

"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa bukan berarti tidak ada penghargaan apapun untuk guru, tapi justru tidak ada penghargaan yang sepadan untuk membayar jasa guru," ucap Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FIB Unair itu.

Karena, guru sudah siap mewakafkan hidupnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga, aspek material tidak bisa digunakan untuk mengukur kinerja guru.

Listiyono menjelaskan, saat ini terdapat berbagai permasalahan yang harus terselesaikan bersama.

Baca juga: Unila Kukuhkan 4 Guru Besar Baru

Salah satunya, lanjut Listiyono, adalah kesejahteraan guru yang masih di bawah kata sejahtera. Hal tersebut terjadi pada guru honorer yang masih banyak ada di negeri ini.

"Guru honorer memiliki gaji yang jauh di bawah kata sejahtera. Hal itu menjadi persoalan, karena ketika masalah kebutuhan sehari-hari saja belum terpenuhi, maka dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa akan kurang maksimal," ucap Listiyono.

Listiyono menambahkan, meskipun saat ini telah ada upaya dari pemerintah yaitu dengan adanya sertifikat guru, tapi hal tersebut masih belum merata.

Hal itu terjadi, karena sistem rekrutmen guru yang kurang optimal.

Baca juga: Guru Banyak yang Kaget Utang Pinjol Bengkak Jadi Puluhan Juta Rupiah

"Seharusnya pemerintah menjamin kesejahteraan semua guru bisa merata. Hal tersebut bisa kita lakukan dengan cara memperbaiki semua sistem dari dasar," pungkas Listiyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com