Sosok Fitry, Jenderal TNI Bintang Satu Lulus S3 Cumlaude

KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari wisuda Universitas Pasundan Bandung beberapa waktu lalu.

Di antara wisudawan yang hadir, ada sosok jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) bintang satu yang masuk deretan wisudawan terbaik.

Sosok ini ialah Brigjen Fitry Taufiq Sahary menjadi wisudawan terbaik program Doktor Ilmu Manajemen pada Wisuda Universitas Pasundan Gelombang I TA 2023/2024.

Fitry yang juga menjabat sebagai Direktur Perencanaan Program Anggaran Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan (Dirrenprogar Ditjen Renhan) Kementerian Pertahanan ini mampu menyelesaikan kuliah S3 dengan predikat cumlaude. Ia lulus dengan IPK 3,77.

Baca juga: Kisah Abrar Punya IPK 3,98 yang Siap Lulus S1-S2 5 Tahun Saja di ITB

Di hadapan promotor, ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Strategi Kepemimpinan Transformasional dalam Implementasi Renstra TNI Tahun 2020-2024 di Markas Besar Angkatan Darat”.

Jenderal bintang satu yang telah menerbitkan 6 publikasi ilmiah bereputasi di jurnal nasional dan internasional ini menceritakan pengalamannya selama di Unpas.

Ia mengatakan, selama menempuh studi di Pascasarjana Unpas, ia merasakan kedekatan dengan guru besar dan dosen senior yang selalu berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalamannya.

Ia berpesan pada mahasiswa yang masih belum lulus, termasuk yang siap menempuh pendidikan lebih tinggi.

Baca juga: Kisah Grisella Lulus Cumlaude dari Itera, Pernah Dapat Beasiswa Bank Indonesia

Kata Fitry, seseorang wajib mengingat pentingnya implementasi ilmu di masyarakat dan meniatkan semuanya untuk beribadah demi kemaslahatan umat.

“Jangan pernah puas, apalagi berhenti belajar, karena masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda. Untuk itu, perkuat semangat demi mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang lebih bermartabat, maju, dan modern,” ujarnya, dilansir dari laman Unpas.

Ia menambahkan, lulusan Unpas mesti siap menghadapi tantangan dan tuntutan yang terbentang di hadapannya.

Terlebih, dunia saat ini memasuki era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity).

Sehingga Fitry menggambarkan kondisi dunia yang terus berubah dan bergejolak, tanpa kepastian, rumit, dan membingungkan harus disikapi dengan adaptif.

“Maka, bekali diri dengan kemampuan berpikir kritis, kolaboratif, kreatif, komunikasi yang baik, dan kepercayaan diri. Implementasikan semangat yang sudah diajarkan Unpas, serta jaga derajat dan nama besar Unpas,” tutupnya.