Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Syafwan, dari Anak Petani hingga Jadi Guru Besar

Kompas.com - 23/10/2023, 15:20 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjadi anak petani bukanlah halangan untuk meraih mimpi besar. Seperti kisah Prof. Dr. Ir. Syafwan, M.Sc. Wakil Dekan Bidang Akademik, Kerjasama dan Sistem Informasi Fakultas Peternakan Universitas Jambi (Unja).

Prof Syafwan baru ditetapkan Guru Besar dalam bidang ilmu Fisiologi, Nutrisi, dan Ilmu Lingkungan Ternak, dengan angka kredit sebesar 851,90.

Baca juga: Kisah Guru Besar Unja, Waktu SD Pernah Jualan Es Keliling Kampung

Hal itu berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 45188/ M / 07 / 2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen terhitung tanggal 1 Agustus 2023. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 21 Agustus 2023 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim.

Lebih dari 13 penelitian

Lahir di Pulau Lintang, Sarolangun, pada 7 Februari 1969 dan ia berasal dari keluarga petani yang sederhana, Syafwan merupakan anak ke 7 dari 9 bersaudara.

Syafwan menempuh pendidikan S1 di Unja pada tahun 1986-1991, lalu melanjutkan S2 di Wageningen University The Netherlands Belanda pada tahun 1998-2000, dan S3 di Wageningen University, the Netherlands Belanda pada tahun 2007-2012.

Baca juga: Cerita Emiliya, Lulusan UIN IPK 3,92 Meski Hamil dan Jadi Gur

Kisah hidup Syafwan semasa kuliah dijalani sebagai asisten dosen di Laboratorium dan juga aktif beberapa organisasi kemahasiswaan.

Pada tahun 1988, Ia mengikuti pendidikan Resimen Mahasiswa dua kali yaitu pendidikan dasar di Pusdiklatbur, Batu Raja Sumatera Selatan dan Pendidikan Suskalak di Jambi. Ia juga mendapat beberapa beasiswa untuk mengenyam pendidikan di luar negeri untuk jenjang S2 dan S3.

Tekat dan semangat yang kuat mendorong Syafwan untuk belajar bahasa inggris tanpa mengenal waktu siang dan malam.

Ia bahkan menghabiskan uang gajinya untuk membeli buku bahasa inggris hingga mendapatkan kursus intensif Bahasa Inggris dari Unja melalui Bridging Program, ADB (ASEAN Development Bank).

Dari usahanya itu ia mendapatkan nilai yang memungkinkan untuk mendapat beasiswa.

Syafwan pernah menjabat sebagai ketua Prodi Teknologi Hasil Perikanan pada tahun 2012-2013 kemudian Wakil Dekan Bidang Umum, Perencanaan dan Keuangan periode 2014-2016, dan Wakil Dekan Bidang Akademik, Kerja Sama dan Sistem Informasi periode 2021-2024.

Adapun karya yang telah dibuat Syafwan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu pengalaman penelitian lebih 13 penelitian.

Baca juga: Beasiswa S2 ke Austria: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 100 Juta Per Tahun

Syafwan juga memiliki Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah sebanyak 19 kali, lalu pengalaman Sebagai Reviewer Buletin Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2016 sampai sekarang, Reviewer Poultry Science Journal tahun 2020 sampai sekarang, dan Reviewer Plos One Jurnal tahun 2020.

Syafwan mengungkapkan harapannya agar mahasiswa memanfaatkan kesempatan belajar sebaik mungkin dengan keberadaan teknologi yang canggih.

“Manfaatkan kesempatan belajarmu sebaik mungkin untuk mencari kebutuhan belajar yang lebih luas, tidak hanya dari dosen saja untuk belajar, harus mampu menggali informasi dari berbagai tempat di penjuru dunia dan menguasai bahasa asing,”ujar Syafwan, dilansir dari laman Unja.

Menurutnya, kebahagiaan guru pada umumnya adalah senang melihat muridnya bisa lebih bagus dari dia sendiri.

Oleh karena itu ia meminta semua mahasiswa memanfaatkan kesempatan belajar sebagus mungkin.

Sekaligus mencari berbagai jenis beasiswa yang tersedia. Serta menangkap semua peluang yang ada.

“Pupuk potensi terbaik yang anda memiliki sampai potensi tersebut berkembang, bukan dibiarkan begitu saja tetapi menjadikan potensi tersebut sebagai pintu menuju kesuksesan.” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com