Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Indonesia Kirimkan Buku Bermutu di Pameran Buku Frankfurt 2023

Kompas.com - 13/10/2023, 14:22 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengaku, Indonesia akan mengirimkan delegasi untuk menjadi bagian dalam Pameran Buku Frankfurt 2023 yang akan berlangsung di Jerman.

Pameran Buku Frankfurt adalah pameran perdagangan buku internasional terbesar di dunia yang diadakan di Frankfurt, Jerman, setiap tahunnya.

Baca juga: Kemendikbud Bidik 500.000 Mahasiswa Ikut MBKM Mandiri pada 2024

Pameran ini diikuti lebih dari 7.000 peserta dari 100 negara dan dihadiri oleh lebih dari 250 ribu pengunjung. Indonesia pernah menjadi Tamu Kehormatan di Pameran Buku Frankfurt tahun 2015.

Menurut Kepala Pusat Perbukuan BSKAP Kemendikbud Ristek Supriyatno, pemerintah Indonesia membawa misi diplomasi budaya Indonesia dan peningkatan kemampuan literasi dasar melalui buku-buku terbitan Kemendikbud Ristek dan penerbit umum pada kegiatan Pameran Buku Frankfurt 2023.

"Buku bermutu yang ditampilkan pada pameran ini memiliki nilai-nilai budaya nasional," kata dia dalam keterangannya, Kamis (12/10/2023).

Dia menyatakan, pada buku nonteks berjenjang yang telah pihaknya susun pun menampilkan sisi empati dan keberagaman.

Beberapa karakter dalam buku nonteks berjenjang itu, kata dia, menampilkan anak inklusi atau difabel yang juga beraktivitas normal sebagaimana anak kebanyakan.

Pameran Buku Frankfurt digelar pada 18-22 Oktober 2023. Delegasi Indonesia terdiri dari unsur pemerintah dalam hal ini perwakilan Kemendikbud Ristek dan pelaku perbukuan.

Pada pameran kali ini, tema yang diangkat adalah ‘Buku Bermutu untuk Literasi Indonesia’.

Baca juga: Kemendikbud Telah Identifikasi 589 Koleksi Museum Nasional

Supriyatno menyatakan, selain mempromosikan buku yang telah disusun Kemendikbud Ristek, pameran tersebut juga menjadi kesempatan benchmarking buku-buku pendidikan yang beredar di berbagai negara.

"Forum ini juga menjadi peluang untuk melakukan kajian kebijakan dalam upaya meningkatkan ekosistem perbukuan di Indonesia dengan melihat model buku pendidikan yang dipamerkan di sana," jelas dia.

Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Arys Hilman Nugraha menyampaikan, perbedaan kultur dan kurikulum menjadi daya tarik tersendiri dalam benchmarking itu.

Arys menyebut, pelaku perbukuan yang difasilitasi oleh Kemendikbud Ristek dapat melakukan kerja sama secara langsung dengan pelaku perbukuan dari berbagai negara.

Baca juga: Kemendikbud Segera Ganti Rektor Unud yang Terlibat Korupsi

"Dengan adanya fasilitasi bagi penerbit ini, pelaku perbukuan dapat memperluas jaringan dengan penerbit, agen hak cipta, dan distributor buku dari berbagai negara," tutur Arys.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com