Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Bidik 500.000 Mahasiswa Ikut MBKM Mandiri pada 2024

Kompas.com - 11/10/2023, 07:37 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Jumlah perguruan tinggi yang menjalankan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri mengalami pertumbuhan 60 persen dalam setahun, dari 576 pergruan tinggi pada 2022 menjadi 921 perguruan tinggi pada 2023.

Pada kurun waktu yang sama, jumlah mahasiswa yang terlibat dalam MBKM Mandiri dari 2020 sampai dengan 2022 tercatat sebesar 241.000, sedangkan pada 2023 saja tercatat sebesar 257.0000 mahasiswa.

Baca juga: Kemendikbud Segera Ganti Rektor Unud yang Terlibat Korupsi

Kepala Bidang Kampus Merdeka Mandiri (KMM) Kemendikbud Ristek, Dessy Aliandrina mengatakan, data tersebut diperoleh dari Survei MBKM Mandiri yang dilakukan oleh KMM September 2023, menyusul survei yang serupa pada 2022.

"Dari sisi jumlah mahasiswa yang terlibat, tahun 2023 saja melebihi akumulasi selama 2020 – 2022," kata dia dikutip dalam keterangan resminya, Rabu (10/11/2023).

Menurut Dessy, pertumbuhan ini antara lain disebabkan oleh internalisasi MBKM Mandiri yang dilakukan oleh KMM, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbud Ristek dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).

Untuk mengejar target 500.000 mahasiswa mengikuti MBKM Mandiri pada 2024, KMM, Belmawa, dan LLDikti terus melakukan Sosialisasi, Bimbingan Teknis (Bimtek), dan MSD.

Lalu akan disusul dengan pendirian Klinik MBKM di seluruh (16) wilayah LLDikti di Indonesia.

Sosialisasi adalah pengenalan umum mengenai MBKM, khususnya MBKM Mandiri. Dengan mengikuti acara sosialisasi, diharapkan para peserta memahami filosofi, dasar hukum, dan perlunya MBKM Mandiri.

Bimtek ditujukan kepada kalangan perguruan tinggi yang sudah memahami seluk beluk MBKM tetapi masih membutuhkan bimbingan teknis pelaksanaannya.

Baca juga: Rektor Unud Tersangka Korupsi, Kemendikbud: Kami Tunggu Hasil Akhir

Bimtek berfokus pada bagaimana perguruan tinggi bisa melakukan relaksasi kurikulum dan bagaimana mendesain kurikulum MBKM.

Adapun MSD adalah ajang dialog antara perguruan tinggi dengan para pihak di luar perguruan tinggi seperti lembaga pemerintahan, organisasi bisnis (termasuk industri), organisasi sosial, dan kemasyarakatan yang sudah atau berpotensi menjadi mitra bagi perguruan tinggi untuk menyelenggarakan MBKM Mandiri.

"Kami sudah keliling di 11 LLDikti dari total 16 LLDikti yang ada. Khusus untuk MSD-nya saja, sudah sebanyak 108 perguruan tinggi dan 71 mitra dan calon mitra yang terlibat," ungkap dia.

Dalam MBKM Mandiri, sebut dia, program kemitraan adalah sesuatu yang sangat penting.

Baca juga: Siswa SMA Kolese De Britto Boleh Berambut Gondrong Mulai 1976

Perguruan tinggi membutuhkan para mitra untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar maksimal selama tiga semester di luar program studi (prodi) masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com