Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2023, 06:45 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) kembali bertambah. Kali ini ada 2 dosen yang dikukuhkan menjadi guru besar.

Mereka adalah Zaenal Arifin dan Ilya Fadjar Maharika.

Baca juga: UII Telah Cetak 120.000 Lulusan

Keduanya menerima Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang kenaikan jabatan akademik profesor.

Masing-masing ditetapkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Manajemen Keuangan dan Guru Besar dalam bidang Ilmu Arsitektur.

Surat keputusan tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Yogyakarta, Prof. Aris Junaidi di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII, pada Jumat (6/10/2023).

Dengan bertambahnya dua guru besar ini, maka UII telah memiliki 37 profesor dari berbagai disiplin bidang keilmuan.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid mengajak sivitas akademika untuk tidak terperangkap jebakan eksklusi.

Sebuah riset, kata dia, jangan sampai diselenggarakan hanya semata-mata karena manfaat praktikal dan finansial.

"Ketika riset tidak langsung memberikan dampak pada komersialisasi produk, riset dianggap tidak berdampak. Saya membayangkan kolega di disiplin filsafat, sejarah, sosiologi, studi agama, akan ‘mati gaya’ di depan rezim dengan pola pikir seperti ini," ujar dia dikutip dari laman UII, Sabtu (8/10/2023).

Menurut Prof. Fathul Wahid, riset dengan dampak saintifik dalam bentuk kemajuan ilmu pengetahuan tidak boleh dipandang sebelah mata.

Baca juga: Siswa SD-SMA Libur Sekolah 2 Minggu di Desember 2023, Catat Tanggalnya

Karena, dengan cara inilah komunikasi antar-saintis bermula dan kualitas ilmu pengetahuan diterapkan.

Lanjut Prof. Fathul Wahid mengatakan, pendekatan lain juga ditawarkan, seperti dampak dalam konteks edukasi publik.

Dampak riset bisa mewujud menjadi media yang menghangatkan kursi debat dan mengubah persepsi publik. Dampak ini bisa tercapai jika keluaran riset mudah dipahami khalayak.

"Ini adalah cara ampuh dalam membumikan sains, karena mendekatkan sains dengan kalangan yang lebih luas, tidak hanya yang menekuni disiplin tertentu," jelas dia.

Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki berpesan agar kenaikan jabatan akademik ini juga dibarengi dengan pelebatan manfaat yang bisa dihadirkan untuk masyarakat.

Baca juga: UIII Buka 2 Prodi Baru di 2023

"Pencapaian ini tentu bukan hanya sekedar pencapaian jabatan akademik, tetapi juga replikasi pada personalitas kita sebagai seseorang, kita harus menjadi orang bermakna dan bisa memberi makna," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com