Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

47,3 Persen Mahasiswa Inginkan Isu Lapangan Kerja Diangkat oleh Capres

Kompas.com - 06/10/2023, 07:30 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pelaksanaan pemilu akan segera digelar pada Februari 2024. Para calon presiden (capres) tengah gencar melancarkan kampanye dengan menawarkan program-program terbarunya.

Berbagai isu di segala bidang mulai terangkat dan dihadapkan pada calon pemangku kebijakan. Tentunya, setiap lapisan masyarakat memiliki preferensi berbeda terkait prioritas isu yang harus diselesaikan.

Baca juga: Cerita Ridi Ferdiana, Gapai Gelar Guru Besar UGM pada Usia 39 Tahun

Untuk mengetahui pembagian prioritas tersebut, Departemen Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM merilis hasil survei pilihan politik dari kelompok milenial pada Selasa (26/9/2023).

Survei dilakukan dengan mengumpulkan opini politik dalam jangka waktu dua bulan, yakni 24 Juni-7 Agustus 2023.

Responden terdiri dari 719 mahasiswa dari 31 perguruan tinggi di seluruh provinsi Indonesia.

"Jadi, memang responden kami itu sedikit lebih banyak laki-laki daripada perempuan, yaitu sebanyak 61 persen laki-laki dan 39 persen perempuan. Untuk usianya sendiri, karena ini mahasiswa maka berada dalam rentang usia 18-25 tahun," ujar Peneliti PolGov UGM, Faiz Kasylfiham dikutip dari laman UGM, Kamis (5/10/2023).

Hasilnya yang pertama memang paling tinggi itu adalah isu tentang ketersediaan lapangan kerja sebesar 47,3 persen.

"Dan sayangnya, jawaban mayoritas dari mahasiswa adalah bahwa isu ini belum terlalu banyak diangkat oleh capres," kata dia.

Alasan isu ketenagakerjaan menjadi prioritas utama responden ada kaitannya dengan persaingan ekonomi yang luas di era ini.

Mahasiswa dengan kelas ekonomi menengah ke bawah menyatakan kekhawatirannya akan lapangan kerja.

Bahkan, sebesar 35,27 persen responden merasa kurang yakin akan mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

Baca juga: Apakah Sekolah di SMA Pradita Dirgantara Gratis? Cek Jawabannya

Selain isu tenaga kerja, posisi kedua ditempati oleh isu penegakkan hukum, dan isu biaya pendidikan di posisi ketiga.

Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) UGM, Arya Budi menjelaskan, meskipun isu prioritas mahasiswa adalah tersedianya lapangan kerja, terdapat hasil data yang agak berlawanan.

Sebanyak 40,12 persen responden mengaku yakin akan mendapat pekerjaan setelah lulus. Fakta ini menunjukkan dua sisi responden terhadap dua pertanyaan berbeda.

Ketika ditanya tentang isu yang harusnya diprioritaskan oleh capres, responden memosisikan diri sebagai pengamat. Sedangkan saat responden berperan sebagai pelaku, atau seseorang yang akan bekerja, mereka merasa yakin akan mendapat pekerjaan.

"Jadi, ini dua hal yang berbeda. Rasa aman mereka terhadap pasca kampus seperti apa. Dan bagaimana prospek yang disediakan oleh pilihan politik di tahun depan. Kalau ada capres yang membuka peluang pasar kerja bukan sekedar relasi industrial, seperti entrepreneurship. Apalagi sekarang dengan media digital. Tentunya itu akan menjadi ceruk baru," tukas Arya.

Hasil survei tersebut masih perlu ditelusuri lebih lanjut, terutama pemaknaan mahasiswa akan 'lapangan kerja' yang menjadi keresahan utama.

Baca juga: Tak Pernah Bolos Kuliah, Cara Embun Lulus Kuliah dan Gapai IPK 3,98

Lapangan kerja di sektor formal, tentunya akan jauh berbeda dengan pekerjaan non-formal. Dimensi tersebut juga akan memberikan hasil yang berbeda dalam isu prioritas mahasiswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com