Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesantren Harus Siap Hadapi Disrupsi Teknologi

Kompas.com - 27/09/2023, 10:36 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Athor Subroto mengaku lingkungan pesantren harus siap menghadapi disrupsi teknologi setelah pandemi.

Itu disampaikan Athor saat acara wisuda Pesantren Mahasiswa Al-Hikam di Depok, Jawa Barat, pada 24 September 2023.

Baca juga: Kisah Athena, Lulus S2 UI dengan IPK 4,00 pada Usia 22 Tahun

"Tak lupa, pemanasan global dan perubahan iklim yang saat ini terjadi harus menjadi perhatian utama," kata dia dalam keterangannya dikutip Rabu (27/9/2023).

Untuk itu, kata dia, dibutuhkan kesiapan mental dan fisik yang baik untuk menghadapi perubahan yang bergerak dengan cepat.

"Ada banyak cerita yang pintar secara akademik tetapi tidak cukup siap menghadapi perubahan dalam transformasi digital ini. Tidak siap menerima perubahan," ucap dia.

Tanpa mengenal tradisi yang baik, lanjutnya, maka transformasi ini bisa menjadi sesuatu yang membahayakan.

Menurut Athor Subroto, pintar secara akademik saja tidak cukup mendapatkan kesiapan dalam hal perubahan transformasi digital yang sangat cepat.

Akan tetapi, dia menyatakan, dengan adanya penguatan ilmu agama yang didapatkan di pesantren menjadi pondasi baik untuk menyambut segala bentuk perubahan.

"Saya kira mahasiswa akan lebih siap, karena mental dari pesantren akan lebih cepat bisa beradaptasi dan memiliki tradisi yang membuat sesuatu itu jauh lebih smooth ketika terjadi perubahan dan ini yang tidak didapatkan oleh banyak mahasiswa lain yang tidak melengkapi dirinya dengan ilmu agama," tutur dia.

Athor Subroto turut menyampaikan tentang hal yang harus dilakukan sebagai mahasiswa untuk terus menjaga yang sudah ada, dengan menerima yang baik dan baru.

"Selain itu, inovasi berjalan natural sesuai kondisi yang dihadapi seiring dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan," jelas dia.

Baca juga: Rapor Pendidikan 2023: Iklim Keamanan Sekolah Turun di Tingkat SMP-SMA

Dia berpesan agar para wisudawan mahasiswa dapat terus merawat tradisi dan melakukan inovasi.

Karena, inovasi akan muncul untuk menghilangkan keluhan pada proses.

"Mudah-mudahan tradisi selama ini yang telah kita junjung semoga mendorong inovasi dan membuat kehidupan menjadi positif," ungkap Athor Subroto.

Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok, Yusron Shidqi menjelaskan, menjadi mahasiswa santri menjadi pilihan yang akhirnya memutuskan untuk mondok di Pesantren Mahasiswa sambil menjalankan studinya di universitas.

Tentu dalam perjalanannya, bilang dia, menyelesaikan dan menyeimbangkan kegiatan perkuliahan dan pesantren bukan hal yang mudah.

Baca juga: Gaji Guru PPPK 2023, Ini Rinciannya

"Mengingat, tujuan utama didirikannya pesantren yaitu untuk menjembatani mahasiswa yang belajar ilmu-ilmu umum agar tetap bisa belajar agama di tengah kota," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com