Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Bisa Lakukan Ini demi Cegah Anak Jadi Pelaku Kekerasan

Kompas.com - 24/08/2023, 20:38 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, Prof. Asep Saefuddin mengaku peran keluarga begitu besar dalam memberi rasa positif kepada anaknya, agar mereka tidak jadi pelaku kekerasan maupun bullying saat dewasa.

"Jadi pengaruh anak waktu kecil itu ada setelah dewasa, jadi memang sangat penting keadaan dan situasi anak di waktu kecil, karena itu terbawa sampai besar," ungkap Prof. Asep dalam acara seminar tentang "Pentingnya Layanan PAUD 1 Tahun Sebelum Masuk SD" di Jakarta Kamis (24/8/2023).

Maka dari itu, rasa kasih sayang, tolong menolong, dan balas kasih harus selalu dicontohkan ke anak saat kecil.

Baca juga: Anak yang Masuk PAUD Lebih Siap Mental dalam Belajar

"Jadi ajak putra-putri kita yang masih kecil maupun di PAUD untuk kenalkan hal-hal baik. Transformasi itu terjadi, karena mereka meniru orangtuanya. Jadi itu sangat penting," tegas dia.

Direktus SEAMEO CECCEP, Prof. Vina Adriany menyatakan, kekerasan memang momok yang menakutkan, mulai dari anak kecil sampai besar.

Bahkan yang menakutkan, kekerasan banyak terjadi di lingkungan anak kecil.

Untuk meredam kekerasan di lingkungan sekolah, khususnya di lingkungan PAUD dan SD, seharusnya ada pakem sanski yang diberikan.

"Jadi kalau ada salah satu kekerasan di sekolah kita tidak kaku dan bingung. Ini yang harus kita lakukan," jelas dia.

Kekerasan sering terjadi di tiga lingkungan ini

Plt. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo mengaku, kekerasan pada anak sering terjadi di lingkungan keluarga, pendidikan hingga lingkungan masyarakat.

"Masalah ini nyata keberadaannya. Berbagai macam kekerasan baik itu fisik, psikis, eksploitasi ekonomi, atau seksual, akan mengganggu tumbuh kembang anak-anak," kata dia.

Baca juga: Maudy Ayunda Buka Program Beasiswa bagi Mahasiswa S1, Ayo Daftar

Bahkan, sebut dia, kekerasan terhadap anak akan melahirkan rantai kekerasan baru yang kemudian menjadi lingkaran negatif.

Ketika anak mendapatkan kekerasan, maka anak bisa mengulangi perbuatan kekerasan itu di masa depannya.

Masalah ini, lanjut dia, juga akan mengancam kehidupan dan masa depan anak-anak sebagai generasi penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa.

Baca juga: Kekerasan Fisik dan Psikis Ganggu Tumbuh Kembang Anak

"Karenanya masalah kekerasan terhadap anak harus bisa ditanggulangi secara menyeluruh," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com