KOMPAS.com - Menurunnya kualitas udara di sejumlah kota tengah jadi sorotan belakangan ini.
Seperti kualitas udara di Jakarta hingga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dianggap memiliki kualitas udara buruk.
Menurunnya kualitas udara ini tentunya berdampak buruk pada kesehatan saluran pernapasan.
Selain itu, polusi udara juga dapat menimbulkan masalah pada kesehatan kulit, sebut saja penuaan dini, timbulnya jerawat, hingga kanker kulit.
Baca juga: Kuliah S1 Gratis ke Korea Selatan, Daftar Tanpa LoA dan IELTS
Untuk dapat menangkal dampak polusi udara, Ahli Dermatologi asal Universitas Airlangga (Unair) dr Irmadita Citrashanty SpKK(K) membagikan beberapa tips.
1. Menjaga Higienitas Kulit
Menurut Irmadita, masyarakat sebaiknya lebih mawas untuk menjaga higienitas kulit. Hal ini berkaitan erat dengan unggahan kapas hasil pembersihan wajah seorang netizen yang sangat hitam.
Padahal sudah menggunakan masker, kacamata, dan helm. Hal ini membuktikan bahwa dengan semakin parahnya polusi udara.
Irmadita menekankan, rutin membersihkan wajah saja tidak cukup. Namun melakukan pembersihan wajah harus secara seksama. Terlebih bagi orang dengan tipe kulit yang mudah berjerawat (acne prone).
Baca juga: UKT Undana Jalur Mandiri 2023, Fakultas Kedokteran Paling Mahal
2. Menjaga skin barrier
Irmadita menerangkan, dalam rangka melindungi kulit dari polusi atau tidak, masyarakat sudah selayaknya menjaga kesehatan sawar kulit (skin barrier).
Rusaknya sawar kulit dapat menimbulkan berbagai permasalahan kulit mulai dari kemerahan, hingga jerawat. Kondisi ini tentunya dapat diperparah dengan paparan polusi udara.
"Perlu menyesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya orang dengan tipe kulit wajah sensitif dapat melindungi sawar kulit dengan menggunakan emolien atau pelembab," papar dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unair seperti dikutip dari laman Unair, Selasa (22/8/2023).
3. Gunakan tabir surya
Irmadita menambahkan, dampak dari polusi dapat semakin parah dengan paparan sinar matahari.
Untuk mencegah efek yang lebih buruk lagi, maka sangat disarankan untuk menggunakan tabir surya (sunscreen) yang sesuai dengan tipe kulit.
Selain itu, untuk melawan kadar Reactive Oxygen Species (ROS) yang tinggi dalam polusi udara, masyarakat dapat mengonsumsi skincare atau bahan pangan yang mengandung antioksidan.
Baca juga: Kenali 4 Platform Teknologi Kemendikbud Ristek
Contohnya saja skincare yang mengandung vitamin C, vitamin E, atau juga bisa dengan mengonsumsi buah-buahan yang mengandung antioksidan yang tinggi.
"Bila menemukan gejala kulit yang bermasalah, bisa langsung dikonsultasikan ke dokter spesialis kulit dan kelamin agar dapat segera ditangani," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.