Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alqe, Awardee Beasiswa Indonesia Maju Raih Pendanaan Rp 4 Miliar

Kompas.com - 20/08/2023, 06:45 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menyediakan beberapa program beasiswa yang bisa dimanfaatkan calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan S1 ke luar negeri.

Tidak hanya bisa kuliah gratis, program beasiswa dari pemerintah Indonesia ada juga yang menyediakan benefit uang saku besar. Beasiswa tersebut adalah Beasiswa Indonesia Maju (BIM).

Salah satu penerima beasiswa Indonesia Maju, Alqeshira Najma Feyza menceritakan pengalamannya menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju dan benefit yang diperolehnya.

Bahkan pembiayaan yang ditanggung beasiswa Indonesia Maju (BIM) bisa mencapai Rp 4 miliar.

Baca juga: Beasiswa Kota Madiun 2023 bagi Mahasiswa D3-S1, Ini Syaratnya

Beasiswa Indonesia Maju berikan biaya capai Rp 4 miliar

Kepada Kompas.com, gadis yang akrab disapa Alqe ini menceritakan pengalamannya menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju dari pemerintah Indonesia.

Pendanaan yang diberikan Beasiswa Indonesia Maju tergolong besar. Karena semuanya bisa mencapai jumlah Rp 4 miliar. Tentunya ini bisa dimanfaatkan para calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan dengan kuliah di luar negeri.

Menurutnya, Beasiswa Indonesia Maju termasuk sebagai beasiswa paket lengkap yang all-in-one karena menanggung semua dana baik education maupun non-education cost mulai dari:

  • Registration fee (Biaya registrasi kampus)
  • Tuition fee (Uang kuliah UKT)
  • Book allowance (Dana tunjangan buku)
  • Thesis
  • International seminar
  • International Journal Publication
  • Settlement allowance (Biaya kedatangan)
  • Living allowance (Biaya hidup)
  • Transportation
  • Health insurance
  • Visa.

"Aku rasa para awardee BIM (Beasiswa Indonesia Maju) tinggal fokus untuk belajar, masuk ke organisasi atau klub kampus untuk bisa belajar dan mengasah skill baru bersama mentor dan mahasiswa dari berbagai negara, membangun network, dan tidak perlu bekerja untuk memenuhi biaya hidup," kata Alqe kepada Kompas.com, Minggu (20/8/2023).

Keberhasilan Alqe bisa menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju tentu tidak diperoleh dalam waktu singkat. Perjuangannya bahkan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) pun membuahkan hasil yang tak sia-sia.

Baca juga: 4 Sekolah Kedinasan Kemenhub Masih Buka Pendaftaran hingga September

Usaha yang dilakukan sejak SD

Gadis yang sejak SD hingga SMA mengenyam pendidikan di sekolah negeri di Jakarta ini sama sekali tidak punya bayangan bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Alumnus SMAN 68 Jakarta ini awalnya punya cita-cita ingin kuliah di Universitas Indonesia (UI). Namun takdir justru mengantarkannya bisa kuliah S1 di The University of British Columbia.

Alqe mengambil Jurusan Mechanical Engineering, dan bulan September 2023 ini akan masuk tahun kedua.

"Sejak dulu aku tidak pernah terpikirkan apalagi bermimpi untuk kuliah S1 di luar negeri. Sejak SD, mimpi tertinggiku adalah masuk UI melalui jalur undangan. Setelah itu aku punya keinginan S2 di luar negeri karena yang aku tahu ada beasiswa LPDP untuk S2 dan S3," kata Alqe.

Bahkan Alqe tidak pernah dengar beasiswa S1 luar negeri dari pemerintah. Menurut Alqe, mendapat beasiswa bukanlah hal yang mudah dan tidak dapat diraih hanya dalam waktu singkat.

Untuk mengejar mimpinya kuliah di UI lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau kini disebut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Alqe perlu mempersiapkannya sejak lama. Apalagi jika ingin mendapat beasiswa luar negeri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com