Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pentingnya Talenta sebagai Kekuatan Diri

Kompas.com - 08/05/2023, 16:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Setiap orang dianugerahi talenta yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat manusia itu unik dan beragam. Bahkan, perbedaan ini pula yang membuat manusia bisa melengkapi satu sama lain.

Sayangnya, tak semua orang mengetahui apa talentanya. Padahal, jika dikelola, talenta ini bisa menjadi kekuatan diri yang mendukung kehidupan kita di masa depan.

Hal ini disampaikan oleh Irene Setiawan, Life Coach Merakit.Hidup, dalam siniar Obsesif episode “Talent-Passion-Purpose, Penting Gak Sih?” dengan tautan akses dik.si/ObsesifIrene.

Talenta: Kekuatan Diri yang Membahagiakan

Menurut Irene, semua orang berhak untuk bahagia. Melalui psikologi positif yang ia pelajari, perempuan ini mengungkapkan bahwa kebahagiaan perlu dimiliki agar seseorang bisa membuat hidupnya lebih baik.

Berguru melalui karya-karya Martin Seligman, Irene menyadari bahwa orang normal pun juga perlu ‘perawatan’ agar mampu berkembang menjadi sosok yang lebih baik. Itu sebabnya, yang diutamakan bukan hanya kesuksesan semata, melainkan juga kebahagiaan agar bisa menikmati hidup seutuhnya.

Baca juga: Pentingnya Adaptasi dalam Dunia Kerja

Akan tetapi, kebahagiaan yang dimaksud bukan berarti manusia jadi abai dengan emosi lainnya. Justru, kebahagiaan adalah emosi yang membuat kita diizinkan agar tetap menjadi manusia.

Perempuan ini menjelaskan, “Jadi, menjadi bahagia bukan berarti kita gak boleh sedih, kecewa, marah, tapi kita memberi izin diri kita sendiri untuk menangis, untuk kecewa, tapi kita memiliki kendali atas emosi kita.”

Kebahagiaan ini bisa dilahirkan melalui kekuatan talenta. Sebab menurutnya, “Ketika kita tahu apa talent kita, itu menunjukkan siapa diri kita. Ketika kita tahu siapa diri kita, kita bisa memahami diri kita.”

Talenta sendiri adalah kemampuan dasar yang terus diolah sehingga menjadi kekuatan diri yang paling menonjol. Bahkan, talenta bisa menjadi personal branding ketika kita sudah mengetahui kemampuan yang paling diunggulkan.

Sementara itu, jika kurang peduli terhadap talenta, kita akan kebingungan. Alhasil, kita pun sulit untuk memulai sesuatu karena tak mengenali diri sendiri.

Gunakan Talenta dengan Porsi Pas

Meskipun begitu, Irene juga menyampaikan agar kita bisa seimbang dalam menggunakan talenta sebagai kekuatan diri. Pasalnya, menggunakan kekuatan yang berlebihan justru menimbulkan tantangan yang tak terduga.

Kita harus bisa mengendalikan kekuatan agar tidak mengganggu diri serta orang-orang di sekitar. Misalnya, saat tahu bakat kita menyanyi, kita tak boleh melakukannya di rumah pada malam hari karena hal ini akan mengganggu tetangga sekitar.

Jadi, pengendalian ini dilakukan bukan untuk meredam bakat seseorang, melainkan agar talenta tersebut dikeluarkan pada saat yang tepat.

Mengetahui Kekuatan agar Jadi Talenta Diri

Saat mengatakan talenta banyak orang yang mengasosiasikannya sebagai aktivitas yang menjurus ke ranah profesi. Misalnya, saat menyebut Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, semua orang akan setuju kalau mereka berdua adalah pesepakbola hebat yang dikaruniai bakat tak terhingga.

Baca juga: Soft Skill yang Harus Dikuasai dalam Perkembangan Karier

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com